Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 17 Juli: Kasus Harian Indonesia Capai 54.000 | Brazil Izinkan Fasilitas Veteriner Produksi Vaksin

Kompas.com - 17/07/2021, 08:18 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Jepang

Otoritas di Jepang tengah dibuat bingung dengan menghilangnya seorang atlet peserta Olimpiade asal Uganda yang hilang secara misterius di Jepang Barat.

Atlet pria berusia 20 tahun itu bernama Julius Ssekitoleko. Ia diketahui tengah menjalankan sesi latihan bersama 8 anggota tim lainnya di Izumsano, Prefektur Osaka.

Dikutip dari Japan Times (16/7/2021), rekan satu timnya menyadari bahwa yang bersangkutan tak hadir di sesi latihan Jumat siang, dan ternyata ia juga tidak memberikan sampel air liur kepada petugas yang membutuhkannya untuk uji Covid-19.

Padahal, semua atlet peserta Olimpiade harus memberikan sampel tersebut pada petugas untuk dites pagi harinya.

Mereka pun mendapati kamar hotel sang atlet kosong.

Hal ini tentu begitu mencemaskan di tengah kasus penyebaran Covid-19 dan kasus infeksi lokal di negara tersebut.

Adanya kasus atlet yang menghilang ini juga menimbulkan pertanyaan bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh penyelenggara terhadap para peserta Olimpiade.

Baca juga: 5 Gejala Covid-19 pada Orang yang Sudah dan Belum Divaksin

Brasil

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menyetujui dan memberi izin fasilitas veteriner memproduksi vaksin Covid-19 untuk manusia.

Melansir Brazilian Report (16/7/2021), fasilitas veteriner tersebut diharuskan mematuhi semua persyaratan kesehatan dan keamanan yang ditetapkan untuk pengembangan vaksin bagi manusia.

Mereka juga harus memberi label khusus dan memisahkan vaksin untuk manusia ini terpisah dari obat-obatan yang diperuntukkan bagi hewan.

Keputusan ini diambil demi meningkatkan capaian vaksinasi di negara yang menjadi salah satu negara dengan kasus infeksi tertinggi di dunia itu.

Hingga saat ini, vaksinasi di Brasil baru mencapai sekitar 15 persen populasinya.

Dilaporkan, selama puncak kasus infeksi, sejumlah rumah sakit di Rio de Janeiro sempat kekurangan stok obat-obatan, akhirnya mereka pun terpaksa menggunakan obat penenang, anastesi, dan penghilang rasa sakit yang disediakan oleh pusat kendali zoonosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com