Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vaksin GX-19N dari Korsel yang Akan Diuji di Indonesia

Kompas.com - 11/07/2021, 13:50 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia akan melakukan uji klinik tahap 2b/3 untuk vaksin GX-19N, salah satu vaksin Covid-19.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (10/7/2021), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui rencana pelaksanaan uji klinik tersebut.

Ketua Badan POM Penny K. Lukito dalam konferensi pers kemarin (9/7/2021), menjelaskan pelaksanaan uji klinik dari tahap 2b/3 akan dimulai Juli 2021.

Diharapkan dapat dilakukan analisa interim untuk keamanan dan efikasi, yakni kemampuan vaksin dalam memicu kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19, pada akhir tahun 2021.

Tidak hanya BPOM, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga turut andil menyambut akan dilaksanakannya uji klinik vaksin GX-19N yang akan dilakukan Kalbe Farma di Indonesia ini.

Seperti apa vaksin Covid-19 GX-19N?

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Berbayar Individu di Kimia Farma, Berapa Harga dan Vaksin Apa yang Digunakan?

1. Berasal dari Korea Selatan

Vaksin Covid-19 kali ini berasal dari Korea Selatan.

Melansir laman resmi Kalbe, CEO Genexine, Inc., Young-Chul Sung, Ph.D mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 GX-19N tahap 1 dan 2a telah dilakukan di Korea Selatan.

Vaksin GX-19N dikembangkan oleh konsorsium Genexine, Binex, International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (POSTECH).

2. Vaksin berbasis DNA

Ketua Tim Peneliti uji klinis vaksin Covid-19 GX-19N, Prof.Dr.dr. Iris Rengganis Sp, PD-KAI, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 GX-19N berbeda dengan vaksin Covid-19 lainnya.

Dia menjelaskan vaksin GX-19N berbasis DNA, mengkode lebih banyak protein virus sehingga berpotensi menghasilkan titer antibodi t lebih tinggi yang bertahan lebih lama di dalam tubuh, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap Covid-19.

3. Perlindungan lebih

Prof Iris juga mengatakan vaksin GX-19N juga berpotensi memberikan perlindungan terhadap bagian virus yang terbukti jarang bermutasi.

Sehingga vaksin GX-19N diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap varian baru Covid-19.

"Kami sudah mempelajari DNA vaksin GX-19N dari Genexine, dan terlihat vaksin ini memiliki potensi yang sangat baik untuk memberikan proteksi terhadap berbagai varian virus Covid-19 dan juga kemungkinan jangka waktu proteksi yang lebih lama," ujar Prof. Iris dikutip Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Sudah Vaksin tapi Belum Dapat Sertifikat? Ini Solusi dari Kemenkes

4. Tidak mengandung adjuvant

Vaksin GX-19N ini tidak mengandung adjuvant (bahan tambahan dalam vaksin), sehingga berpotensi untuk diberikan kepada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

"Keamanan untuk vaksin GX-19N dilihat juga sangat baik karena tidak menggunakan viral vector dan adjuvant," kata Prof. Iris dikutip Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).

5. Efek samping diklaim ringan

Dia juga mengungkapkan dari data keamanan untuk tahap 1 dan tahap 2a, vaksin GX-19N menunjukkan hasil yang aman dengan deskripsi efek samping ringan dan sementara.

6. Diberikan langsung ke otot

Vaksin ini akan diberikan ke otot menggunakan alat khusus yang akan meningkatkan pengiriman vaksin langsung ke sel otot.

7. Diujicoba di berbagai negara

Young-Chul Sung mengatakan uji klinis tahap 2b/3 akan dilakukan secara multinasional yang melibatkan banyak negara.

Negara-negara tersebut adalah Turki, India, UEA, Meksiko, Peru, Kolombia, Malawi, Afrika Selatan, Cekoslowakia, Polandia termasuk Indonesia dan akan merekrut total 30.148 relawan.

Nantinya di Indonesia, uji klinik vaksin GX-19N akan merekrut 1000 subyek (usia 18 tahun ke atas) dengan lokasi pusat penelitian berada di FKUI, RSCM sebagai rumah sakit rujukan dan beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.

Uji klinik vaksin COVID-19 GX-19N tahap 2b/3 ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo.

Selain itu, uji klinik juga menggandeng fakultas kedokteran lain, yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Krida Wacana dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), serta partner lainnya.

Baca juga: Syarat Penerima Vaksin Gotong Royong Kini Tak Cuma Karyawan, Bisa Individu dengan Bayar Sendiri

Tentang Genexine

Genexine, Inc., terdaftar di KOSDAQ (095700) sejak 2009, adalah perusahaan yang bergerak di bidang bioterapi dengan fokus pada imuno-onkologi dan penyakit langka.

Genexine telah memiliki portofolio produk yang kuat dengan sejumlah produk pada tahap klinis, misalnya Hyleukin-7 TM, HyTropin (GX-H9), Papitrol (GX-188E), dll, berdasarkan "teknologi fusi Fc kerja panjang" platform dan teknologi vaksin DNA terapeutik.

Genexine telah berhasil menyelesaikan uji klinis Fase II dan sedang mempersiapkan Fase III HyTropin (hormon pertumbuhan manusia kerja panjang, hGH-hyFc).

Papitrol, vaksin DNA terapeutik untuk penyakit terkait HPV, saat ini sedang dalam tahap II di Eropa dan Korea untuk kanker serviks (CIN) II / III.

Didirikan pada tahun 1999, Genexine mempekerjakan sekitar 180 karyawan, dengan lebih dari 50% peneliti dengan gelar MSc, atau Ph.D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com