Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 20 Provinsi dengan Prokes di Bawah Standar, Mana Saja?

Kompas.com - 08/07/2021, 10:35 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi baru virus corona di Indonesia masih terus dilaporkan, bahkan terjadi peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

Di tengah pandemi yang masih merebak, tercatat sebanyak 20 provinsi mempunyai tingkat kepatuhan protokol kesehatan, yaitu memakai masker dan menjaga jarak, di bawah standar rata-rata kepatuhan yang telah ditetapkan Satgas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito dalam laporannya pada 6 Juli 2021.

“Presiden memerintahkan kepada saya untuk mempublikasi hasil monitoring terhadap kepatuhan memakai masker di daerah dan kepatuhan institusi terhadap pelaksanaan protokol kesehatan,” ujarnya seperti dikutip dari setkab.go.id, Kamis (8/7/2021).

“Standar kepatuhannya melalui sistem kita adalah 85 persen, sampai dengan satu minggu terakhir ini masih terdapat 20 provinsi dengan rata-rata kepatuhan di bawah 85 persen,” lanjutnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu PPKM Darurat dan Bedanya dengan PPKM Mikro

Mana saja daerah-daerah tersebut?

  • Tingkat kepatuhan memakai masker

Disebutkan, 20 provinsi dengan tingkat kepatuhan memakai masker di bawah 85 persen, yaitu:

  1. Banten
  2. DKI Jakarta
  3. Nusa Tenggara Barat
  4. Nusa Tenggara Timur
  5. Aceh
  6. Bengkulu
  7. Kepulauan Bangka Belitung
  8. Lampung
  9. Riau
  10. Sumatera Barat
  11. Sumatera Selatan
  12. Sumatera Utara
  13. Kalimantan Selatan
  14. Kalimantan Utara
  15. Sulawesi Selatan
  16. Sulawesi Tenggara
  17. Sulawesi Utara
  18. Maluku
  19. Maluku Utara
  20. Papua

Baca juga: Lokasi dan Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun di DKI Jakarta

  • Tingkat kepatuhan menjaga jarak

Sementara itu, 20 provinsi dengan tingkat kepatuhan menjaga jarak di bawah 85 persen meliputi:

  1. Banten
  2. DKI Jakarta
  3. Jawa Tengah
  4. Nusa Tenggara Barat
  5. Bengkulu
  6. Jambi
  7. Kepulauan Bangka Belitung
  8. Riau
  9. Sumatera Barat
  10. Sumatera Selatan
  11. Sumatera Utara
  12. Kalimantan Selatan
  13. Kalimantan Timur
  14. Kalimantan Utara
  15. Sulawesi Selatan
  16. Sulawesi Tenggara
  17. Sulawesi Utara
  18. Maluku
  19. Maluku Utara
  20. Papua

Adapun Kalimantan Barat dan Papua Barat, lanjut Ganip, tak ada pelaporan tingkat kepatuhan memakai masker dan mejaga jarak dalam satu minggu terakhir.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Peta zonasi kepatuhan memakai masker dan jaga jarak

Lebih lanjut, peta zonasi kepatuhan memakai masker dari 344 kabupaten/kota di Indonesia, dengan rincian berikut:

  • Sebanyak 36 kabupaten/kota (10,47 persen) di zona merah atau tingkat kepatuhan di bawah 60 persen
  • Sebanyak 45 kabupaten/kota (13,08 persen) di zona pranye atau tingkat kepatuhan antara 61-75 persen
  • Sebanyak 92 kabupaten/kota (26,47 persen) di zona kuning atau tingkat kepatuhan antara 76-90 persen
  • Sebanyak 171 kabupaten/kota (49,71 persen) di zona hijau atau tingkat kepatuhan di atas 90 persen

Baca juga: Informasi Apa Saja yang Ada di Sertifikat Vaksinasi Covid-19? Unduh dengan Cara Berikut

Sedangkan untuk peta zonasi kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dari 344 kabupaten/kota, rinciannya sebagai berikut:

  • Sebanyak 40 kabupaten/kota (11,63 persen) di zona merah atau tingkat kepatuhan di bawah 60 persen
  • Sebanyak 49 kabupaten/kota (14,24 persen) di zona oranye atau tingkat kepatuhan 61-75 persen
  • Sebanyak 101 kabupaten/kota (29,36 persen) di zona kuning atau tingkat kepatuhan 76-90 persen
  • Sebanyak 154 kabupaten/kota (44,77 persen) di zona hijau atau tingkat kepatuhan di atas 90 persen

Baca juga: Menilik Posisi Kasus Covid-19 di Indonesia Dibandingkan dengan Negara Lain

Lebih lanjut, untuk peta zonasi kepatuhan institusi dalam menjalankan protokol kesehatan, masih terdapat 78 kabupaten/kota atau 31,71 persen dari 246 kabupaten/kota yang dipantau, berada pada zona merah atau tidak patuh.

"Kepatuhan institusi, ini masih ada 78 kabupaten/kota yang kita monitor dalam seminggu terakhir ini pada persentase yang tidak patuh,” ujar Ganip.

Selain itu, terdapat 8 kabupaten/kota (3,25 persen) berada di zona oranye atau kurang patuh, 12 kabupaten/kota (4,88 persen) atau patuh, serta 148 kabupaten/kota (60,16 persen) zona hijau atau sangat patuh.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Skrining berlapis

Dalam upaya pencegahan, telah dikeluarkan peraturan untuk melakukan skrining berlapis bagi pelaku perjalanan internasional yang lebih diperketat untuk membatasi atau mencegah imported case.

“Dengan perubahan yang signifikan adalah kewajiban untuk membawa keterangan atau pun surat telah divaksin dosis lengkap dan juga melakukan karantina selama 8×24 jam,” tuturnya.

“Kemudian pada hari ketujuh dilakukan (tes) PCR kedua, khususnya bagi WNI atau PMI (pekerja migran Indonesia) yang belum divaksin, setelah (tes) PCR kedua akan dilakukan vaksinasi,” lanjut Ganip.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

Untuk mencegah penularan antardaerah, jelas Ganip, telah dilakukan pengetatan pembatasan mobilitas perjalanan dalam negeri.

“Kita sudah mengatur untuk perjalanan dalam negeri. Kita akan juga perketat melalui skrining dengan menunjukkan bukti telah divaksin minimal dosis pertama dan hasil negatif tes PCR atau negatif (tes) antigen,” tuturnya.

Di tingkat mikro, ungkap Ganip, upaya pencegahan juga dilakukan melalui implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).

Baca juga: Aturan dan Daftar 43 Daerah di Luar Jawa-Bali yang Diperketat Seiring Perpanjangan PPKM Mikro

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Bansos PPKM Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com