Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Manfaat Vitamin D bagi Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 06/07/2021, 12:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Adapun berdasarkan angka kecukupan gizi yg dianjurkan (AKG, 2019) maka kebutuhan orang sehat per hari sekitar 800 IU.

Baca juga: 10 Manfaat Vitamin D bagi Tubuh

Peran vitamin D dengan Covid-19

Mengutip Kompas.com, (3/7/2021), dokter spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Pasar Kemis, dr Kiki Maharani SpPD menyampaikan, untuk antisipasi atau pencegahan terhadap suat penyakit cukup dengan mengonsumsi vitamin C dan vitamin D.

Terkait jumlah kadar vitamin yang dikonsumsi, Kiki menjelaskan, pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri, jenis vitamin yang dibutuhkan akan lebih banyak.

"Vitamin untuk isolasi mandiri sebenarnya yang antioksidan, seperti vitamin C, vitamin D, vitamin E. Namun, tetap disesuaikan dengan kebutuhan tubuh kita," ujar Kiki kepada Kompas.com.

Ia menegaskan, jenis vitamin yang dibutuhkan tubuh agar tetap fit, baik pada orang sehat atau mereka yang terinfeksi Covid-19 adalah sama.

Baca juga: Vitamin D Disebut Bisa Kurangi Infeksi Parah Pasien Corona, Benarkah?

Tetapi, orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona membutuhkan dosis vitamin yang berbeda.

Untuk orang dalam kondisi sehat, cukup mengonsumsi vitamin C dengan dosis 500mg.

Sedangkan, untuk pasien Covid-19, kebutuhan vitamin C sebanyak 1.000mg atau vitamin D dengan dosis 1.000 UI.

Oleh karena itu, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah membutuhkan vitamin C, vitamin D, dan Vitamin E untuk membantu tubuh agar dapat pulih dengan cepat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com