Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Namun ditegaskan, penarikan bukan karena efektivitas vaksin melainkan ada ketidakcocokan data.
“Penarikan dosis vaksin karena terdapat data yang tidak cocok. Kita menemukan data vaksin di rumah sakit yang tidak sesuai dengan jumlah persediaan dosis vaksin,” ujar Arnaldo.
Ia memaparkan, data jumlah vaksin seharusnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE).
“Yang jadi persoalan vaksin disuntikkan, tapi tidak cocok dengan data P-care,” tuturnya.
Mestinya, pihak rumah sakit memasukkan data warga yang telah disuntik dalam data P-Care. Kemudian data ini masuk dalam sistem komputer.
Informasi yang menyebut penarikan vaksin di Pekanbaru terkait dengan keampuhan atau kemanjuran vaksin adalah keliru dan perlu diklarifikasi.
Vaksin Covid-19 yang ditarik di Pekanbaru bukan dikarenakan efektivitas atau keampuhan vaksin, melainkan karena terdapat ketidakcocokan data.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.