Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Unggahan Air Mineral 1,5 Liter untuk 1 Minggu, Bagaimana Anjuran Kebutuhan Air yang Baik?

Kompas.com - 18/06/2021, 13:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Warna urine

Apabila seseorang kurang mengonsumsi air putih, maka tubuh akan merespons melalui warna urine atau air kencing.

"Prinsipnya minum sampai pipis jernih. Bagi orang yang tidak punya masalah khusus seperti gagal ginjal dan gagal jantung," ujar Tan.

Sebab, orang yang sama pun jika aktivitasnya beda membutuhkan jumlah air yang tidak sama.

"Anda terbang dengan pesawat ber-AC selama 10 jam, dibanding mengurus kebun berkeringat banyak kan beda ya?" kata Tan memberikan contoh.

Baca juga: Ketahui 7 Warna Urine Ini untuk Ungkap Kondisi Tubuh dan Penyakit

Berikut 7 macam warna urine dan penjelasan mengenai kondisi tubuh seseorang:

1. Bening: Anda minum lebih dari jumlah air yang disarankan setiap hari.

2. Kuning pucat: Anda sehat. Tubuh ANda terhidrasi dengan baik.

3. Kuning: Tubuh Anda cukup terhidrasi.

4. Kuning tua: Anda baik-baik saja. Namun, perlu menambah asupan air karena tubuh Anda sudah dalam ambang batas terhidrasi.

5. Kuning kecoklatan: Anda berada di ambang batas dehidrasi. Perlu minum banyak air untuk mengatasinya.

6. Coklat: Adanya penyakit hati (liver) atau dehidrasi. Anda bisa meminum lebih banyak air.

7. Oranye: Anda sedang dehidrasi. Bisa juga hal ini berarti Anda sedang mengalami masalah liver atau saluran empedu.

Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Jaga Kesehatan Jantung Anda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com