"Dalam kasus yang paling parah, infeksi dapat melewati pembuluh darah ke otak, berpotensi menyebabkan hilangnya penglihatan atau menciptakan lubang menganga di wajah," kata dia.
"Jika tidak dikendalikan, tidak diobati, itu dapat memiliki (tingkat) kematian dari 20 persen hingga 50 persen," tambahnya.
Baca juga: [HOAKS] Polisi Gunakan Tembakan Saat Bubarkan Aksi Bela Palestina
Gejala jamur hitam, termasuk seperti yang dikutip dari Livemint tergantung pada bagian tubuh mana jamur tumbuh, tetapi yang banyak ditemukan di antaranya:
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disarankan Tidak untuk Orang di Bawah 30 Tahun, Ini Alasannya
Menurut CDC, jamur hitam dapat diobati dengan obat antijamur dan sering diberikan secara intravena, misalnya Amphotericin B.
Pasien mungkin memerlukan obat antijamur hingga enam minggu untuk pulih. Pemulihan mereka tergantung pada seberapa dini penyakit itu didiagnosis dan diobati.
Seringkali, pembedahan diperlukan untuk memotong jaringan yang mati atau terinfeksi.
"Pada beberapa pasien, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya rahang atas atau bahkan mata," kata Kementerian Kesehatan India dalam pernyataannya.
Jamur ini mudah menyerang orang dengan gangguan kekebalan lebih rentan terhadap infeksi, termasuk pasien Covid-19 dan pasien diabetes.
Selain itu juga orang yang menggunakan steroid, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta lain seperti kanker atau transplantasi organ.
"Karena faktor-faktor ini, pasien Covid-19 menghadapi risiko baru untuk gagal dalam pertempuran melawan serangan yang dipasang oleh organisme seperti mucormycetes," kata Kementerian Kesehatan India merujuk pada jamur yang menyebabkan mukormikosis.
Pasien Covid-19 yang menjalani terapi oksigen di ICU kemungkinan memiliki humidifier di bangsal - yang dapat meningkatkan paparan mereka terhadap kelembapan, dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi jamur, kata kementerian tersebut.
Baca juga: Kominfo Blokir Raid Forums Usai Kebocoran Data Penduduk Dinilai Tak Efektif, Ini Alasannya
Menurut situs resmi Kesehatan Nasional India, pasien bisa meningkatkan risiko jamur hitam karena infeksi Covid-19, karena kadar glukosa tinggi dalam tubuh, karena antibiotik.
"Tidak berarti bahwa setiap pasien Covid-19 akan terinfeksi oleh Mucormycosis, karena jarang terjadi di antara mereka yang tidak menderita diabetes," tulis web tersebut.
Disebutkan, prevalensi diabetes di negara tersebut hingga 18 persen dari populasi orang dewasa, terutama di daerah perkotaan.
"India adalah ibu kota penderita diabetes di dunia, karena memiliki iklim tropis di mana jamur berkembang biak. Jadi semua ini telah menyebabkan epidemi jamur hitam," kata Thacker dari Breach Candy Hospital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.