Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Jamur Hitam di India: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Kompas.com - 23/05/2021, 16:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain menghadapi tsunami virus corona, India harus menghadapi ancaman penyakit lainnya yang juga mengkhawatirkan.

Sejak awal Mei, dokter di India mulai meningkatkan kewaspadaan tentang peningkatan mukormikosis, infeksi langka dan berpotensi mematikan yang juga dikenal sebagai jamur hitam.

Lebih dari 3.200 kasus jamur hitam sejauh ini telah tercatat di lima negara bagian Maharashtra, Madhya Pradesh, Haryana, Telangana dan Gujarat di India.

Baca juga: Sekitar 7.000 Pasien Covid-19 di India Terinfeksi Jamur Hitam, Sebagian Kehilangan Matanya

Maharashtra memiliki jumlah tertinggi, dengan lebih dari 2.000 kasus dilaporkan dan 800 dirawat di rumah sakit. Sedikitnya 90 orang telah meninggal karena penyakit di negara bagian itu. Gujarat telah melaporkan setidaknya 369 kasus hanya di satu rumah sakit.

"Kami sekarang memiliki tantangan baru jamur hitam, kami perlu berhati-hati dan mempersiapkannya," kata Perdana Menteri India Narendra Modi, Jumat (21/5/2021).

Banyak dari mereka yang terinfeksi jamur hitam adalah pasien virus corona atau mereka yang baru saja pulih dari Covid-19.

Penyebab

Melansir CNN, infeksi jamur hitam disebabkan oleh jamur yang terdapat di lingkungan lembab, seperti tanah dan dapat menyerang saluran pernapasan.

Namun, penyakit itu tidak menular dan tidak menyebar dari orang ke orang.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mukormikosis tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, tetapi dapat menyebabkan infeksi serius di antara mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah.

Jamur hitam biasanya menyerang sinus atau paru-paru setelah seseorang menghirup spora jamur di udara.

Penyakit lalu mulai bermanifestasi sebagai infeksi kulit di kantong udara yang terletak di belakang dahi, hidung, tulang pipi, serta di antara mata dan gigi. 

"Kemudian menyebar ke mata, paru-paru dan bahkan bisa menyebar ke otak," kata Kementerian Kesehatan India.

Dokter spesialis kardiometabolik di Breach Candy Hospital, Mumbai, Dr Hemant Thacker mengatakan, Salah satu cara perjalanan mukormikosis adalah dengan menyerang pembuluh darah.

Kondisi ini dapat mengganggu sirkulasi ke organ distal, kemudian menghasilkan apa yang disebut nekrosis atau kematian jaringan dan menjadi hitam.

Karena itu, dinamakan infeksi jamur hitam.

"Dalam kasus yang paling parah, infeksi dapat melewati pembuluh darah ke otak, berpotensi menyebabkan hilangnya penglihatan atau menciptakan lubang menganga di wajah," kata dia.

"Jika tidak dikendalikan, tidak diobati, itu dapat memiliki (tingkat) kematian dari 20 persen hingga 50 persen," tambahnya.

Baca juga: [HOAKS] Polisi Gunakan Tembakan Saat Bubarkan Aksi Bela Palestina

Gejala umum

Gejala jamur hitam, termasuk seperti yang dikutip dari Livemint tergantung pada bagian tubuh mana jamur tumbuh, tetapi yang banyak ditemukan di antaranya: 

  • Penglihatan kabur atau ganda,
  • Nyeri dada,
  • Pembengkakan wajah,
  • Demam,
  • Bisul kulit
  • Nyeri atau kemerahan di sekitar mata atau hidung
  • Sesak napas
  • Muntah darah
  • Perubahan kondisi mental

Pencegahan

  • Gunakan masker jika Anda mengunjungi lokasi konstruksi yang berdebu
  • Pakai sepatu, celana panjang, kemeja lengan panjang dan sarung tangan saat menangani tanah (berkebun), lumut atau pupuk kandang
  • Menjaga kebersihan pribadi, termasuk mandi scrub secara menyeluruh
  • Penyakit ini dapat ditangani dengan mengendalikan diabetes, menghentikan obat imunomodulasi, mengurangi steroid dan debridemen bedah ekstensif. 

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disarankan Tidak untuk Orang di Bawah 30 Tahun, Ini Alasannya

Pengobatan

Menurut CDC, jamur hitam dapat diobati dengan obat antijamur dan sering diberikan secara intravena, misalnya Amphotericin B.

Pasien mungkin memerlukan obat antijamur hingga enam minggu untuk pulih. Pemulihan mereka tergantung pada seberapa dini penyakit itu didiagnosis dan diobati.

Seringkali, pembedahan diperlukan untuk memotong jaringan yang mati atau terinfeksi.

"Pada beberapa pasien, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya rahang atas atau bahkan mata," kata Kementerian Kesehatan India dalam pernyataannya.

Kaitannya dengan Covid-19

Jamur ini mudah menyerang orang dengan gangguan kekebalan lebih rentan terhadap infeksi, termasuk pasien Covid-19 dan pasien diabetes.

Selain itu juga orang yang menggunakan steroid, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta lain seperti kanker atau transplantasi organ.

"Karena faktor-faktor ini, pasien Covid-19 menghadapi risiko baru untuk gagal dalam pertempuran melawan serangan yang dipasang oleh organisme seperti mucormycetes," kata Kementerian Kesehatan India merujuk pada jamur yang menyebabkan mukormikosis.

Pasien Covid-19 yang menjalani terapi oksigen di ICU kemungkinan memiliki humidifier di bangsal - yang dapat meningkatkan paparan mereka terhadap kelembapan, dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi jamur, kata kementerian tersebut.

Baca juga: Kominfo Blokir Raid Forums Usai Kebocoran Data Penduduk Dinilai Tak Efektif, Ini Alasannya

Menurut situs resmi Kesehatan Nasional India, pasien bisa meningkatkan risiko jamur hitam karena infeksi Covid-19, karena kadar glukosa tinggi dalam tubuh, karena antibiotik.

"Tidak berarti bahwa setiap pasien Covid-19 akan terinfeksi oleh Mucormycosis, karena jarang terjadi di antara mereka yang tidak menderita diabetes," tulis web tersebut.

Disebutkan, prevalensi diabetes di negara tersebut hingga 18 persen dari populasi orang dewasa, terutama di daerah perkotaan.

"India adalah ibu kota penderita diabetes di dunia, karena memiliki iklim tropis di mana jamur berkembang biak. Jadi semua ini telah menyebabkan epidemi jamur hitam," kata Thacker dari Breach Candy Hospital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com