Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencegahan dan Penanganan Sakit Gigi Selama Puasa

Kompas.com - 15/04/2021, 14:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Lakukan pula pemijatan di sekitar gigi yang sakit atau bengkak. Ketika gusi meradang, ada pembuluh darah yang mengalir tak lancar di situ. Pemijatan pelan bisa mengurai aliran darah yang tersendat ini.

4. Kompres air hangat dan dingin

Ketika nyeri yang ada sangat parah, Anda bisa meredakannya dengan metode kompres. Menurut Grace, dokter gigi yang berpraktik di Jalan Erlangga Semarang ini, ada dua cara mengompres sakit gigi

Jika sakit gigi yang ada akut, mendadak datang, maka Anda bisa mengompresnya menggunakan air dingin. Jika sakit gigi yang ada sudah berlangsung lama, maka kompreslah menggunakan air hangat.

5. Periksa ke dokter

Penggunakan pereda nyeri hendaknya jangan lebih dari dua hari. Jika sakit menerjang pagi atau siang, sebaiknya segera datang ke medis di malam hari setelah berbuka puasa untuk mendapatkan perawatan gigi yang semestinya.

Baca juga: Sakit Gigi Terasa Senut-senut, Apa saja Penyebabnya?

Cara pencegahan gigi sakit

Grace W. Susanto mengatakan bahwa hendaknya gigi diperiksa menyeluruh sebelum atau selama bulan puasa.

Drg Grace W. Susanto tengah memeriksa kondisi gigi pasien.Dok pribadi Drg Grace W. Susanto tengah memeriksa kondisi gigi pasien.

"Pemeriksaan gigi ini penting agar puasa tak terganggu oleh masalah gigi dan gusi. Dimana karang gigi sebaiknya dibersihkan dan lubang-lubang gigi ditambal dengan rapat," papar mantan pengurus PDGI ini kepada Kompas.com, Kamis (15/04/2021) pagi.

Selain pemeriksaan gigi, Anda juga bisa mencegah hadirnya sakit gigi dengan cara selalu menjaga kebersihan rongga mulut.

Setiap habis makan sahur, sikat gigi dua kali hingga semua sisa makanan terusir keluar dari mulut.

Kemudian ambil air hangat dalam gelas, dan beri obat kumur. Gunakan untuk membersihkan rongga mulut selama kurang lebih satu menitan.

Air hangat di sini gunanya untuk mengusir residu lemak dari sisa makanan yang menempel di gigi, gusi dan lidah. 

Meski buka puasa identik dengan takjil yang bercitarasa manis dan menggoda selera, namun hendaknya batasi mengonsumsi makanan dan minuman manis terlalu banyak.

Atau, selalu berkumurlah selepas Anda mengonsumsi sajian makanan dan minuman serba manis.

Karena zat gula yang bersarang di rongga mulut bisa menjadi sarang paling nyaman untuk bakteri Streptoccocus berkembang biak dengan subur.

Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Gigi dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com