Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran Relawan Contact Tracer dan Data Manager bagi Mahasiswa, Ini Cara Daftarnya

Kompas.com - 13/04/2021, 11:21 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka pendaftaran Relawan Contact Tracer dan Data Manager Kampus Lacak Covid-19

Pendaftaran relawan ini dibuka bagi mahasiswa yang berminat untuk menjadi Relawan Covid-19 Nasional (Recon).

Baca juga: Curahan Pilu Relawan Contact Tracer di Jakarta, Insentif Belum Dibayar Jelang Berakhirnya Masa Kontrak

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)

Sosialisasi dan peresmian Kampus Lacak Covid-19 berlangsung secara virtual pada Kamis, (8/4/2021) dan disiarkan di kanal YouTube Kemenkes RI.

"Jadi ini merupakan program relawan mahasiswa dan juga penguatan perguruan tinggi, untuk penguatan contact tracing Covid-19," kata direktur pembelajaran dan kemahasiswaan Ditjen Dikti, Arif Junaidi dalam pertemuan tersebut.

Bagaimana cara mendaftar jadi relawan contact tracer bagi mahasiswa?

Baca juga: Luncurkan Program Tracing, Kemenkes Perkuat Kompetensi Relawan Contact Tracer

Syarat pendaftar

Pendaftaran relawan tracer Covid-19 bagi mahasiswa.Kemendikbud Pendaftaran relawan tracer Covid-19 bagi mahasiswa.
Bagi mahasiswa yang tertarik menjadi relawan, perhatikan terlebih dahulu syarat untuk mendaftar.

Adapun syarat menjadi relawan contact tracer bagi mahasiswa, yakni:

  • Berstatus mahasiswa di bidang kesehatan baik di jenjang D3, D4, S1, Profesi atau S2
  • Memiliki integritas dan bertanggung jawab
  • Memiliki keinginan untuk aktif dalam berorganisasi
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh
  • Memiliki keterampilan berkomunikasi baik
  • Dapat mengoperasikan aplikasi di ponsel
  • Bersedia melakukan pelacakan kontak erat di masyarakat minimal 3 bulan

Arif menilai, kesempatan relawan bagi mahasiswa ini penting agar bisa ada contact tracing yang kuat di tingkat keluarga dan perguruan tinggi.

"Perlu pendekatan lebih kuat kepada masyarakat hingga di tingkat keluarga, kita juga perlu penguatan tingkat perguruan tinggi," ujar Arif.

Baca juga: Cerita Relawan Contact Tracer di Jakarta, Terpaksa Gadaikan Emas karena Belum Terima Insentif

Link pendaftaran

Pedaftaran relawan tidak hanya terbatas bagi mahasiswa saja, tetapi juga sivitas akademika lainnya di perguruan tinggi.

Sebelum melakukan pendaftaran, mahasiswa dan perguruan tinggi perlu berkoordinasi terlebih dahulu.

Setelah melakukan koordinasi, perguruan tinggi menunjuk penanggung jawab yang akan mewakili perguruan tinggi tersebut.

Mahasiswa yang akan jadi relawan dan penanggung jawab kemudian mendaftar melalui https://s.id/kampuslacakcovid19.

Pendaftaran akan ditutup pada 16 April 2021.

Petunjuk teknis pelaksanaan program relawan ini dapat dilihat melalui https://s.id/juknistracer.

Baca juga: Kerap Alami Lupa Ingatan secara Tiba-tiba? Mungkin Ini Beberapa Sebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com