Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pendaftaran Relawan Contact Tracer dan Data Manager bagi Mahasiswa, Ini Cara Daftarnya

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka pendaftaran Relawan Contact Tracer dan Data Manager Kampus Lacak Covid-19. 

Pendaftaran relawan ini dibuka bagi mahasiswa yang berminat untuk menjadi Relawan Covid-19 Nasional (Recon).

"Jadi ini merupakan program relawan mahasiswa dan juga penguatan perguruan tinggi, untuk penguatan contact tracing Covid-19," kata direktur pembelajaran dan kemahasiswaan Ditjen Dikti, Arif Junaidi dalam pertemuan tersebut.

Bagaimana cara mendaftar jadi relawan contact tracer bagi mahasiswa?

Adapun syarat menjadi relawan contact tracer bagi mahasiswa, yakni:

  • Berstatus mahasiswa di bidang kesehatan baik di jenjang D3, D4, S1, Profesi atau S2
  • Memiliki integritas dan bertanggung jawab
  • Memiliki keinginan untuk aktif dalam berorganisasi
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Bersedia mengikuti pelatihan secara penuh
  • Memiliki keterampilan berkomunikasi baik
  • Dapat mengoperasikan aplikasi di ponsel
  • Bersedia melakukan pelacakan kontak erat di masyarakat minimal 3 bulan

Arif menilai, kesempatan relawan bagi mahasiswa ini penting agar bisa ada contact tracing yang kuat di tingkat keluarga dan perguruan tinggi.

"Perlu pendekatan lebih kuat kepada masyarakat hingga di tingkat keluarga, kita juga perlu penguatan tingkat perguruan tinggi," ujar Arif.

Link pendaftaran

Pedaftaran relawan tidak hanya terbatas bagi mahasiswa saja, tetapi juga sivitas akademika lainnya di perguruan tinggi.

Sebelum melakukan pendaftaran, mahasiswa dan perguruan tinggi perlu berkoordinasi terlebih dahulu.

Setelah melakukan koordinasi, perguruan tinggi menunjuk penanggung jawab yang akan mewakili perguruan tinggi tersebut.

Mahasiswa yang akan jadi relawan dan penanggung jawab kemudian mendaftar melalui https://s.id/kampuslacakcovid19.

Pendaftaran akan ditutup pada 16 April 2021.

Petunjuk teknis pelaksanaan program relawan ini dapat dilihat melalui https://s.id/juknistracer.

Langkah mendaftar

Setelah mahasiswa berkoordinasi dengan perguruan tinggi tempatnya bernanung, maka dapat melakukan pendaftaran dengan langkah berikut:

  • Buka tautan https://s.id/kampuslacakcovid19 
  • Isikan alamat email
  • Pilih Relawan "Contact Tracer", klik berikutnya
  • Isikan nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone yang terpasang dengan WhatsApp, fakultas, program studi, alamat domisili dan nomor KTP
  • Calon relawan akan ditanya mengenai pengalaman menjadi contact tracer, pilih "ya" jika pernah atau pilih "tidak" jika belum memiliki pengalaman
  • Unggah foto kartu tanda mahaiswa, klik berikutnya
  • Klik kirim

Pendaftar akan menerima pemberitahuan dan akan diminta untuk bergabung di grup telegram relawan.

Informasi selanjutnya mengenai pelaksanaan program ini akan dikabarkan melalui grup dan email. Maka, pendaftar perlu sering memeriksa email.

Konvensi SKS

Mahasiswa yang telah memenuhi syarat, akan diikutkan dalam pelatihan untuk menjadi contact tracer.

Setelah masa 3 bulan menjadi relawan, mahasiswa akan mendapat apresiasi berupa sertifikat dari Kemenkes dan Kemendikbud.

Sebagai ganti masa yang dihabiskan di program Kampus Lacak Covid-19, mahasiswa akan mendapat konvensi SKS dari perguruan tinggi.

Arif berharap program ini dapat membantu menurunkan angka kasus Covid-19 di Indonesia.

"Hasil yang diharapkan nantinya adalah adanya penurunan angka kasus positif covid atau pun positif rate-nya di masing-masing daerah," ucap Arif.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/13/112100265/pendaftaran-relawan-contact-tracer-dan-data-manager-bagi-mahasiswa-ini-cara

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke