Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral Fenomena Langit Berwarna Setelah Gempa, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com - 11/04/2021, 12:49 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kemudian, di bagian tepinya cukup tipis dan disusun oleh butir-butir air atau kristal es mikro. Ketika itu, terjadi difraksi cahaya.

Marufin menjelskan, saat cahaya produk difraksi diteruskan ke Bumi hingga mencapai mata pengamat, maka akan terlihat sebagai warna-warna pelangi.

Kemunculan warna pelangi, ditentukan dengan ukuran kristal es.

"Jika butir-butir kristalnya lebih besar, maka yang akan terbentuk adalah fenomena halo (lingkaran cahaya)," ujar Marufin.

Berbeda dengan pelangi api

Perlu diketahui, kata Marufin, fenomena cloud irisdence berbeda dengan fenomena pelangi api.

Ia menjelaskan, pelangi api bukan fenomena langit karena sejatinya pelangi api terjadi dalam atmosfer Bumi saja.

"Pelangi api terjadi lewat mekanisme serupa dengan enomena Halo Matahari, yakni pembiasan cahaya Matahari oleh butir-butir es mikro berstruktur heksagonal lempeng yang ada di awan tinggi seperti Awan Cirrus," ujar Marufin.

"Jadi proses pembentukannya mirip pelangi. Hanya saja pada pelangi, posisi Matahari ada di belakang kita sementara tetes-tetes hujan ada di depan kita," lanjut dia.

Selanjutnya, berkas cahaya Matahari dibiaskan oleh tetes-tetes air hujan itu lalu dipantulkan sempurna sehingga arahnya berkebalikan dibanding arah datangnya cahaya Matahari.

Proses itu membentuk busur cahaya setengah lingkaran yang dilengkapi komponen warna pelangi.

Tidak ada faktor dari gempa

Dari penjelasan tersebut, Marufin mengungkapkan, fenomena cloud irisdence tidak terjadi karena faktor gempa.

Fenomena langit itu muncul pada siang hari dan adanya tebaran awan dengan pucuk tinggi seperti awan cumulus/altocumulus di area Jawa bagian tengah dan timur.

"Kalau faktor ini tidak ada, barulah kita berpkir mungkin terkait dengan gempa. Karena faktor ini ada dan itu lebih sering terjadi, maka hubungan dengan gempa tidak bisa ditarik," ujar  Marufin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com