Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Long Covid-19, Sembuh tapi Masih Bergejala, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 19/03/2021, 09:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramai soal post Covid-19 syndrome atau long Covid-19 di media sosial Twitter.

Seperti yang dicuitkan oleh akun @ridwanhr. Ia menjelaskan bahwa dirinya merupakan orang tanpa gejala (OTG) saat terinfeksi Covid-19.

Namun, ia kini merasa lebih mudah capek dibanding sebelum terinfeksi virus. Bahkan staminanya turun hingga masuk IGD.

Dia pun mengaku merasa terkena post covid syndrome atau long covid.

Apakah Long Covid-19 atau post covid syndrome? Seperti apa gejalanya? Simak selengkapnya.

Baca juga: Long Covid-19, Gejala dan Dampak yang Dirasakan Pasien Setelah Sembuh

Apa itu Long Covid-19?

Melansir Mayora Clinic, kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 akan sembuh total dalam beberapa minggu.

Akan tetapi, sebagian orang bisa merasakan gejala hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang.

Kondisi inilah yang disebut dengan post Covid-19 syndrome atau long Covid-19.

Kemungkinan memiliki gejala jangka panjang tampaknya tidak terkait dengan seberapa parah sakit seseorang saat pertama kali terkena virus corona.

Orang yang memiliki gejala ringan pada awalnya masih bisa mengalami masalah jangka panjang.

Lansia dengan banyak kondisi medis serius paling mungkin mengalami gejala ini, tetapi orang muda yang sehat juga dapat merasakan kondisi tersebut.

Tanda dan gejala paling umum yang bertahan dari waktu ke waktu meliputi:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Batuk
  • Nyeri sendi
  • Nyeri dada
  • Sakit otot atau sakit kepala
  • Detak jantung cepat atau berdebar kencang
  • Kehilangan rasa atau bau
  • Masalah memori, konsentrasi, dan tidur
  • Ruam dan rambut rontok

Baca juga: Long Covid-19, Gejala dan Dampak yang Dirasakan Pasien Setelah Sembuh

Menyerang yang pernah terkonfirmasi positif

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, long Covid dapat menyerang siapa saja yang pernah terkonfirmasi positif.

Hal ini sangat bergantung dari daya tahan tubuh seseorang dan derajat keparahan saat mengalami sakit Covid-19.

"Siapa pun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long Covid," kata Wiku seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Long Covid sendiri adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita pasien, meskipun tes Covid-19 menunjukkan hasil negatif.

Secara umum, penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2-6 minggu.

Akan tetapi untuk sebagian orang sejumlah gejala masih akan dirasakan setelah beberapa minggu dinyatakan pulih. 

Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditunda, Ini Penjelasan Kemenkes

Kerusakan organ akibat Covid-19

Meskipun Covid-19 dipandang sebagai penyakit yang menyerang paru-paru, penyakit ini juga dapat merusak banyak organ lain.

Kerusakan organ ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang.

Organ yang mungkin terpengaruh oleh Covid-19 adalah jantung, paru-paru, dan otak.

Virus corona juga dapat membuat sel darah lebih mungkin menggumpal. Bagian tubuh lain yang terkena pembekuan darah, termasuk paru-paru, hati, dan ginjal.

Covid-19 juga dapat melemahkan pembuluh darah dan menyebabkannya bocor, sehingga berkontribusi pada potensi masalah jangka panjang pada hati dan ginjal.

Banyak yang masih belum diketahui tentang bagaimana Covid-19 akan memengaruhi orang dari waktu ke waktu.

Namun, para peneliti merekomendasikan agar dokter memantau dengan cermat orang-orang yang pernah menderita COVID-19 untuk melihat bagaimana organ mereka berfungsi setelah pemulihan.

Banyak pusat kesehatan besar membuka klinik khusus untuk memberikan perawatan bagi orang-orang yang memiliki gejala persisten atau penyakit terkait setelah mereka pulih dari Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com