Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Ketika HB IX Berkisah tentang Penampakan Sultan Agung

Kompas.com - 16/03/2021, 09:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Orang yang tampil dalam busana seperti itu, menurut kepercayaan kami adalah Eyang Sultan Agung,” kata Sultan HB IX dalam wawancara dengan para penulis buku Tahta Untuk Rakyat - Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX  yaitu Mohammad Roem, Mochtar Lubis, Kustitiniyati Mochtar, dan S Maimoen (terbit pertama 1982).

Dalam waktu 24 jam tiga ekor ayam bisa ditemukan dengan cara yang misterius di tempat-tempat yang ditunjukan Sultan HB IX.

Sehari kemudian, datang dua orang menemui Sultan HB IX di kantornya, di Kepatihan. Kedua tamu itu adalah seorang pengawas kehutanan dan seorang petani.

Kedua orang itu kebetulan bertemu di Stasiun kereta api Kediri, Jawa Timur. Mereka punya tujuan yang sama, yakni Keratton Yogyakarta.

Pengawas kehutanan menyerahkan bungkusan kain putih berisi ujung tombak berwarna putih terbuat dari campuran timah dan logam. Sedang Sang Petani datang hanya ingin memperlihatkan pucuk tombak berwarna hitam berbentuk tokoh wayang, Semar.

Ketika itu, Sang Petani tiba-tiba pingsan dan tidak bisa diangkat enam orang pegawai Sultan HB IX.

Kemudian, bungkusan ujungtombak hitam yang terselip di dada petani itu diambil Sultan HB IX. Setalah itu petani yang pingsan itu bisa diangkat.

Saat itu pula terjadi aksi pemboman RRI Yogyakarta oleh Belanda. Terpaksa Sultan HB IX meninggalkan kantornya untuk melihat tempat kerjadian pemboman itu. Sekitar 20 menit ketika kembali di kantornya, Sang Petani yang pingsan itu telah siuman.

Ketika ditanya kenapa pingsan, Sang Petani bercerita, tiba-tiba ia melihat seorang berbadan besar memakai jubah hijau dan ubel-ubel merah. Orang itu memegang petani itu sampai tidak bisa bernafas. Menurut Sultan HB IX, orang yang memegang petani itu adalah Eyang Sultan Agung.

Setelah peristiwa itu, Si Petani juga menyerahkan ujung tombak hitam itu ke HB IX. Karena peristiwa ini, maka HB IX minta agar Sang Petani dan pengawas kehutanan untuk ziarah ke makam Sultan Agung di Imogiri.

Sehari sebelumnya “orang pinter” yang menyampaikan “wisik” tentang tiga ekor ayam itu juga telah diminta untuk ke makam Sultan Agung. Ketiga orang itu bertemu di makam di Imogiri.

Adapun tentang dua ekor ayam kembar bertaji kuning itu, salah satunya diserahkan ke keluarga Sultan HB IX untuk “selamatan” karena salah satu anggota keluarga itu baru meninggal

Sedangkan seekor lainnya dipotong untuk dikubur di salah satu tempat di keraton. Sementara itu seekor ayam lainnya yang berwarna hitam dipelihara di dekat tempat menyimpan pusaka keraton.

Ketika itu Sultan HB IX baru punya beberapa anak perempuan dan belum punya anak laki-laki.

“Aneh sekali, tepat pada saat anak laki-laki saya pertama lahir, ayam hitam mulus itu mati, seakan-akan jiwanya berpindah ke anak saya,” demikian kata Sultan HB IX dalam buku itu (halaman 116).

Kini belum terdengar lagi kisah-kisah tertulis tentang penampakan Sultan Agung. Yang sering terdengar adalah berita kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang diwariskan di bumi Nusantara oleh VOC.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com