Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta soal Hipospadia seperti yang Dialami Aprilia Manganang, Apa Saja?

Kompas.com - 12/03/2021, 06:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

4. Penanganannya dengan pembedahan

Perawatan untuk hipospadia tergantung pada jenis cacat yang dimiliki anak laki-laki tersebut. Sebagian besar kasus hipospadia memerlukan pembedahan.

Jika diperlukan pembedahan, biasanya dilakukan saat anak laki-laki berusia antara 3-18 bulan. Dalam beberapa kasus, pembedahan dilakukan secara bertahap.

Tindakan yang dilakukan dalam operasi bisa saja termasuk menempatkan uretra di tempat yang tepat, memperbaiki lekukan di penis, dan memperbaiki kulit di sekitar pembukaan uretra.

Karena dokter mungkin perlu menggunakan kulup untuk melakukan tindakan koreksi, bayi laki-laki dengan hipospadia sebaiknya tidak disunat.

Apabila hipospadia tidak segera diobati, maka akan menyebabkan:

  • Penampilan penis yang tidak normal
  • Masalah belajar menggunakan toilet
  • Kelengkungan penis yang tidak normal dengan ereksi
  • Masalah dengan gangguan ejakulasi

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Warna Urine dan Artinya dalam Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com