Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penyebab pasti hipospadia pada kebanyakan bayi tidak dapat diketahui.
Yang jelas, hipospadia ini terjadi di dalam kandungan.
Saat penis berkembang pada janin laki-laki, hormon tertentu merangsang pembentukan uretra dan kulup.
Nah, hipospadia terjadi ketika ada kerusakan pada hormon-hormon tersebut yang menyebabkan uretra tidak berkembang dengan normal.
Dalam kebanyakan kasus, hipospadia dianggap disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor lain, seperti lingkungan ibu, atau makanan atau minuman ibu, atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Olahraga Kardio dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Dalam beberapa tahun terakhir, peneliti CDC telah melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang mempengaruhi risiko memiliki bayi laki-laki dengan hipospadia. Apa saja?
Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.
Baca juga: Sejarah Penetapan Hari Olahraga Nasional, Kapan dan di Mana?