Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Sarang Walet yang Harganya Tembus Jutaan Rupiah Per Kg

Kompas.com - 09/03/2021, 18:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Di China sarang burung walet banyak dijadikan olahan makanan.

Proses yang lama

Melansir dari Kompas.com, Selasa (5/11/2019), proses pengolahan sarang memerlukan waktu hampir enam jam mulai dari pembersihan sarang, pencucian hingga perebusan.

Proses pengolahan tersebut rumit dan panjang sehingga sarang walet termasuk komoditas produk hewani yang dijual dengan harga tinggi.

Burung walet juga dipercaya memiliki fungsi penting untuk wanita termasuk menghaluskan kulit dan membuatnya terlihat lebih muda.

Di Shanghai, terdapat spa yang dianggap kelas atas yang memanfaatkan sarang burung walet untuk bahan tonik rambut.

"Di China, sarang burung telah menjadi tonik tradisional yang sangat terkenal dan sangat disukai sejak zaman kuno," kata Zhang Yi, pemilik restoran sarang burung walet dilansir dari AFP.

“Rasanya lembut dan sedikit manis. Ini baik untuk wanita, orang tua, anak-anak dan pria," tambah dia.

Baca juga: Dibanderol Harga Tinggi, Apa Keunggulan Sepeda Lipat?

Harga yang mahal

Sarang burung walet merupakan salah satu barang yang bernilai jual tinggi. Harganya bisa mencapai belasan juta rupiah per kilogram.

Melansir Kompas.com, Kamis (6/2/2020), harga sarang walet jenis mangkok bisa djual Rp 13 juta per kilogram.

Sementara, harga sarang burung walet jenis sudut bisa mencapai Rp 9 juta per kilogram.

Sarang burung walet jenis patahan mencapai Rp 8 juta per kilogram.

Harga ini bervariasi di tiap daerah. Namun, keuntungan besar yang didapatkan dari sarang burung walet ini membuat banyak orang tertarik.

Ekspor ke luar negeri

Selama pandemi ini Indonesia juga mengalami peningkatan ekspor sarang burung walet.

Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan) selama pandemi, jumlah ekspor Indonesia mencapai 1.155 ton dengan nilai Rp 28,9 triliun.

"Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara dan pendapatan bagi petani," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Minggu (17/1/2021).

Adapun negara yang dijadikan sasaran ekspor utama para pengusaha walet adalah China karena ekspor ke negara tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com