Dijelaskan lebih lanjut dalam Very Well Mind, faktor genetika sebagai penyebab fobia telah dibuktikan dalam sebuah penelitian.
Dua orang yang merupakan saudara kembar dipisahkan dan hidup dalam dua lingkungan yang berbeda, ternyata memiliki fobia akan hal yang sama.
Meski pun hal semacam ini tidak selalu terjadi, artinya banyak juga penderita fobia yang tidak nemiliki saudara atau keluarga dengan fobia yang sama.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Berlari-lari Saat Malam Hari?
3. Perubahan fungsi otak
Faktor lain yang disebut bisa memicu munculnya fobia adalah adanya perubahan fungsi otak.
Hal ini bisa menyebabkan berkembangnya fobia spesifik atau fobia sederhana.
Misalnya fobia terhadap ular.
4. Faktor budaya
Ternyata budaya yang ada dalam suatu lingkungan masyarakat bisa juga berpengaruh pada terbentuknya suatu fobia pada diri anggotanya.
Contohnya adalah taijin kyofusho, fobia berupa ketakutan atau kecemasan diri menyinggung atau merugikan orang lain dalam sebuah situasi sosial.
Fobia ini hanya ditemui di Jepang, dan tidak di tempat lain.
Fobia sosial memang dikenal ada, namun lazimnya fobia ini berupa perasaan yang jamak ditemui, seperti takut dihina, disingkirkan, dihakimi dan sebagainya.
Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.