KOMPAS.com – Sejumlah orang turun ke jalan di seluruh Myanmar untuk memprotes kudeta yang dilakukan oleh angkatan bersenjata.
Polisi menanggapi aksi demonstrasi itu dengan menembakkan meriam air, peluru karet dan peluru tajam.
Dalam kudeta yang dilakukan pihak militer, pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi kini telah bersama dengan anggota partainya.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Dituntut atas Kepemilikan Walkie Talkie, Apa Itu?
Pihak militer Myanmar saat ini telah mengumumkan keadaan darurat di negara itu selama setahun.
Militer merebut kendali pada 1 Februari setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan pemilu.
Melansir dari BBC, pihak angkatan bersenjata yang mendukung oposisi, menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim kemenangan yang terjadi sebagai penipuan.
Baca juga: 6 Negara yang Pernah Alami Kudeta Militer, Mana Saja?
Sementara itu, Komisi Pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Kudeta sendiri terjadi saat sesi baru parlemen akan dibuka.
Suu Kyi saat ini berada dalam tahanan rumah dan didakwa memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal.
Sejumlah pejabat NLD yang lain saat ini juga tengah ditahan.
Baca juga: Myanmar Alami Kudeta Militer, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.