Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kudeta Myanmar, Sebab, dan Apa yang Sebenarnya Terjadi?

KOMPAS.com – Sejumlah orang turun ke jalan di seluruh Myanmar untuk memprotes kudeta yang dilakukan oleh angkatan bersenjata.

Polisi menanggapi aksi demonstrasi itu dengan menembakkan meriam air, peluru karet dan peluru tajam.

Dalam kudeta yang dilakukan pihak militer, pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi kini telah bersama dengan anggota partainya.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar?

Pihak militer Myanmar saat ini telah mengumumkan keadaan darurat di negara itu selama setahun.

Militer merebut kendali pada 1 Februari setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan pemilu.

Melansir dari BBC, pihak angkatan bersenjata yang mendukung oposisi, menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim kemenangan yang terjadi sebagai penipuan.

Sementara itu, Komisi Pemilihan mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Kudeta sendiri terjadi saat sesi baru parlemen akan dibuka.

Suu Kyi saat ini berada dalam tahanan rumah dan didakwa memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal.

Sejumlah pejabat NLD yang lain saat ini juga tengah ditahan.


Siapa yang memimpin Myanmar sekarang?

Kekuasaan di Myanmar saat ini diserahkan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing.

Ia adalah sosok yang selama ini memiliki pengaruh politik signifikan, berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw (militer Myanmar) meskipun saat negara itu dalam transisi menuju demokrasi.

Sosok Min Aung Hlaing adalah sosok yang menerima kecaman dan sanksi internasional atas dugaan perannya dalam serangan militer terhadap etnis minoritas.

Usai kudeta, ia mengeluarkan komentar publik pertamanya yang berupaya membenarkan tindakannya dengan menyebut militer berada di pihak rakyat dan akan membentuk demokrasi yang benar dan adil.

Ia menyebut, militer akan mengadakan pemilihan yang bebas dan adil usai keadaan darurat selesai.

Aksi demonstrasi

Aksi demonstrasi masyarakat Myanmar terjadi menanggapi adanya kudeta ini.

Demonstrasi terbesar yang terjadi yakni peristiwa yang disebut dengan Saffron Revolution pada 2007 saat ribuan biksu bangkit memprotes rezim militer.

Aksi demonstrasi kali ini dilakukan termasuk oleh guru, pengacara, murid, pegawai bank dan pegawai pemerintahan.

Melansir Kompas.com (12/2/2021), Jenderal Min Aung Hlaing mengancam akan memberlakukan “tindakan efektif” kepada para demonstran jika mereka tidak berhenti melakukan aksinya dan kembali bekerja.

Pada kamis (11/2/2021) malam, Min Aung Hlaing telah menyerukan agar para pegawai negeri kembali bekerja usai melakukan pemogokan nasional.


Siapakah Aung San Suu Kyi?

Sosok Aung San Suu Kyi terkenal sejak 1990 karena berkampanye memulihkan demokrasi.

Dirinya menghabiskan 15 tahun dipenjara yakni 1989-2010 setelah mengorganisir demonstrasi yang menyerukan reformasi demokrasi dan pemilu yang bebas.

Ia mendapat penghargaan nobel perdamaian saat menjadi tahanan rumah pada 1991.

Pada 2015 dirinya memimpin NLD dan meraih kemenangan dalam pemilu Myanmar yang diperebutkan secara terbuka dalam 25 tahun.

Reputasi internasional Suu Kyi rusak akibat perlakuan Myanmar terhadap minoritas Rohingya.

Suu Kyi muncul di hadapan Mahkamah Internasional pada 2019 dan membantah tuduhan bahwa militer melakukan genosida.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/12/123000265/kudeta-myanmar-sebab-dan-apa-yang-sebenarnya-terjadi-

Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke