Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianjurkan untuk Pasien Covid-19, Bagaimana Memilih Oximeter yang Baik?

Kompas.com - 01/02/2021, 15:29 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan sejumlah panduan baru bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, salah satunya pemakaian oximeter.

Dalam panduan yang diperbarui WHO pada 25 Januari 2021, disebutkan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah dianjurkan memiliki oximeter.

Diberitakan Kompas.com, Senin (1/2/2021), Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan, pasien Covid-19 dianjurkan memiliki oximeter agar pasien dapat mengukur kadar oksigen secara mandiri.

Dengan demikian, saat level oksigen pasien terdeteksi menurun, mereka dapat segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Oximeter biasanya berukuran kecil dan bisa dibawa ke mana saja. Alat ini dipasang di ujung jari untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah.

Saat seseorang dalam kondisi sehat, angka oximeter akan menunjukkan kisaran angka 95-100 persen.

Baca juga: Oximeter, Apa Gunanya untuk Pasien Covid-19?

Apa yang perlu diperhatikan saat membeli oximeter?

1. Merek apa pun tidak masalah

Melansir New York Times, 24 April 2020, Direktur penelitian klinis di Thomas Jefferson University, Philadelphia, Amerika Serikat, Anna Marie Chang, mengatakan, merek oximeter apa pun yang digunakan tidak menjadi masalah.

Hasil riset mengenai keakuratan sejumlah produk oximeter memang cukup beragam. Meski demikian, produk-produk itu hanya memiliki perbedaan akurasi dalam persentase kecil.

Membeli oximeter yang berharga mahal, bukan jaminan mendapatkan oximeter terbaik.

Salah satu cara untuk memeriksa kinerja oximeter adalah dengan mengukur denyut nadi secara manual dan membandingkan hasilnya dengan rasio yang ditampilkan di perangkat.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Senin (1/2/2021) di sejumlah laman e-commerce Indonesia, oximeter dijual dengan beragam merek dan juga harga yang bervariasi.

Untuk satu produk oximeter yang dijepitkan di jari, ada yang dijual di kisaran harga Rp 60.000-Rp 100.000, Rp 200.000-Rp 1.000.000, dan Rp 1.000.000-Rp 7.500.000.

Harga tersebut belum termasuk ongkos pengiriman.

2. Pilih yang dijepitkan di jari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com