Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi adanya bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan besaran Rp 4 juta.
Informasi ini menyebar melalui Whatsapp dan media sosial Facebook.
Saat dikonfirmasi, Kementerian Kominfo menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. Kominfo tak mengirimkan pesan itu dan tak memiliki memiliki program BLT.
Informasi BLT sebesar Rp 4 juta ini menyebar di media sosial Facebook, yang membagikan tangkapan layar pesan yang masuk melalui aplikasi Whatsapp.
Dalam pesan yang beredar itu disebutkan bahwa BLT Rp 4 juta merupakan kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).
Untuk mendapatkannya, masyarakat harus melakukan pendaftaran dengan mengirimkan sejumlah syarat yang dibutuhkan kepada seseorang bernama Kiki Nurohman melalui kontak WhatsApp yang dicantumkan.
Salah satu pengguna Facebook, Dhya Shaqila, mengunggah tangkapan layar pesan WhatsApp dan mempertanyakan kebenaran isi pesan tersebut pada 2 Januari 2021.
Berikut ini adalah narasi yang tertulis dalam pesan WhatsApp:
"Selamat anda Berkesempatan!!!
Daftar Diri anda Sebagai Penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) Secara Online Sebesar Rp 4.000.000,00 Dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika Bekerja Sama Dengan Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, Menengah Dan Atas Tahap Ke Dua
Syarat & Ketentuan:
-Foto KTP (Kartu Tanda Penduduk)
-Foto KK (Kartu Keluarga)
-Buku Tabungan
-Kirim Kan Ke Whatshaap:
081355-181859
Kiki Nurohman.
Terima Kasih
Buruan Pendaftaran Terbatas!!!"
Pesan itu dikirim oleh nomor 0821-1270-6607.
Tangkapan layar WhatsApp berisi pesan yang sama juga diunggah oleh akun Dinaa Aresni Sagita pada 20 Januari 2021.
Dalam tangkap layar itu terlihat, pengirim sama-sama menggunakan logo Kemenkominfo sebagai foto profilnya, tetapi dengan nomor pengirim yang berbeda, yakni 0838-3195-3179.
Kompas.com mengonfirmasi informasi itu langsung kepada Kemenkominfo. Dipastikan, informasi tersebut merupakan hoaks alias tidak benar.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, saat dihubungi Senin (1/2/2021).
"Bukan dari Kominfo," kata dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.