Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dianjurkan untuk Pasien Covid-19, Bagaimana Memilih Oximeter yang Baik?

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan sejumlah panduan baru bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, salah satunya pemakaian oximeter.

Dalam panduan yang diperbarui WHO pada 25 Januari 2021, disebutkan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah dianjurkan memiliki oximeter.

Diberitakan Kompas.com, Senin (1/2/2021), Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan, pasien Covid-19 dianjurkan memiliki oximeter agar pasien dapat mengukur kadar oksigen secara mandiri.

Dengan demikian, saat level oksigen pasien terdeteksi menurun, mereka dapat segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Oximeter biasanya berukuran kecil dan bisa dibawa ke mana saja. Alat ini dipasang di ujung jari untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah.

Saat seseorang dalam kondisi sehat, angka oximeter akan menunjukkan kisaran angka 95-100 persen.

Apa yang perlu diperhatikan saat membeli oximeter?

1. Merek apa pun tidak masalah

Melansir New York Times, 24 April 2020, Direktur penelitian klinis di Thomas Jefferson University, Philadelphia, Amerika Serikat, Anna Marie Chang, mengatakan, merek oximeter apa pun yang digunakan tidak menjadi masalah.

Hasil riset mengenai keakuratan sejumlah produk oximeter memang cukup beragam. Meski demikian, produk-produk itu hanya memiliki perbedaan akurasi dalam persentase kecil.

Membeli oximeter yang berharga mahal, bukan jaminan mendapatkan oximeter terbaik.

Salah satu cara untuk memeriksa kinerja oximeter adalah dengan mengukur denyut nadi secara manual dan membandingkan hasilnya dengan rasio yang ditampilkan di perangkat.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Senin (1/2/2021) di sejumlah laman e-commerce Indonesia, oximeter dijual dengan beragam merek dan juga harga yang bervariasi.

Untuk satu produk oximeter yang dijepitkan di jari, ada yang dijual di kisaran harga Rp 60.000-Rp 100.000, Rp 200.000-Rp 1.000.000, dan Rp 1.000.000-Rp 7.500.000.

Harga tersebut belum termasuk ongkos pengiriman.

2. Pilih yang dijepitkan di jari

Para pakar sepakat bahwa model terbaik oximeter untuk penggunaan di rumah adalah yang pemakaiannya dengan cara dijepitkan di ujung jari.

Model-model terbaru seperti aplikasi smartphone berbasis kamera, menggunakan teknologi yang berbeda untuk mengukur saturasi oksigen. Sejauh ini, sebagian besar produk tersebut disebut tidak dapat diandalkan.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2019 di American Journal of Emergency Medicine menguji tiga aplikasi iPhone yang menawarkan fungsi oximetri nadi, tetapi semuanya gagal mencapai sasaran.

Riset itu menyimpulkan, ketiga aplikasi itu tidak akurat dan memiliki kemampuan terbatas atau tidak memiliki kemampuan sama sekali untuk mendeteksi hipoksia secara akurat.

Pada pasien Covid-19, oximeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen, sehingga bisa mencegah terjadinya happy hypoxia, yang dapat mengancam keselamatan nyawa pasien.

Namun penting diingat, alat ini bukan untuk mendeteksi keberadaan virus.

Seperti diberitakan Kompas.com, September 2020, sejumlah pasien Covid-19 mengalami gejala happy hipoxia. Kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami penurunan saturasi oksigen secara drastis hingga berakibat fatal.

Oleh karena itu, mereka yang melakukan isolasi mandiri karena Covid-19, diingatkan untuk melakukan pemantauan secara berkala. Salah satunya memantau saturasi oksigen dengan menggunakan oximeter.

Ahli Patologi Klinis yang juga Direktur dan Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Tonang Dwi Ardyanto, pada 8 September 2020, mengatakan, untuk mengantisipasi dan mendeteksi dini happy hypoxia syndrome, ada dua cara yang bisa dilakukan.

Dua cara ini bisa dilakukan secara berkala pada pagi, siang, sore, dan malam:

  • Tarik napas dalam-dalam 2-3 kali. Bila timbul rangsangan batuk, waspadai risiko hipoksia.
  • Menggunakan alat Pulse Oxymetri di ujung jari, untuk mengukur saturasi oksigen.

Pasien dan keluarga diingatkan untuk lebih waspada jika muncul kondisi seperti frekuensi napas makin cepat, merasa cepat lelah, dan ada rasa berat di dada saat bernapas.

Jika terjadi tiga kondisi di atas, maka harus segera melapor ke faskes terdekat. 

https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/01/152900465/dianjurkan-untuk-pasien-covid-19-bagaimana-memilih-oximeter-yang-baik-

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke