Fungsi dari Telegram terbilang sama seperti aplikasi perpesanan lainnya.
Dilengkapi dengan fitur mengirim pesan, membuat percakapan grup, menelpon kontan, mengirim file dan gambar, dan dilengkapi dengan stiker.
Telegram diklaim mengedepankan fitur privasi pengguna, yang memastikan data pengguna di enkripsi oleh pihaknya, untuk menghindari dari peretasan baik dari pihak peretas perorangan hingga pemerintahan.
Baca juga: Mengenal Telegram, Aplikasi Pesan yang Sedang Dilirik Banyak Orang
Popularitas Signal dinilai meningkat usai twit CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Pasalnya Elon menyarankan orang-orang mulai menggunakan Signal.
Signal adalah aplikasi perpesanan sebagaimana WhatsApp.
Aplikasi ini bisa diunduh di platform Android maupun iOS dan tersedia pula untuk versi desktop.
Baca juga: 6 Fitur Baru WhatsApp, Bagaimana Menggunakannya?
Seperti WhatsApp, Signal juga bisa digunakan secara gratis dan terenkripsi.
Antarmuka aplikasi ini hampir serupa dengan WhatsApp, termasuk fitur-fitur di dalamnya.
Dilansir dari Antara (11/1/2021), Signal didirikan oleh mantan orang WhatsApp Brian Acton bersama ahli enkripsi Moxie Marlinspike.
Bersama Moxie Marlinspike, yang sekarang menjadi CEO Signal, Acton membuat Signal Messenger Llc pada Januari 2018.
Sejak saat itu, Signal yang dinaungi Signal Foundation menggalang dana untuk pengembangan aplikasi.
Baca juga: Sempat Error, Bagaimana Awal Mula WhatsApp Diluncurkan?
Serupa dengan WhatsApp, Line adalah aplikasi perpesanan instan yang dapat digunakan pada smarphone dan di personal computer (PC).
Menukil Antara, 4 Desember 2012, Line dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Jepang bernama NHN Corporation pada 2011.