Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Jelaskan Mutasi Virus Corona dan Dampaknya jika Menyebar di Indonesia

Kompas.com - 31/12/2020, 06:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Potensi dampaknya untuk Indonesia

Bambang mengungkapkan, jika varian baru tersebut menyebar di Indonesia, maka dampaknya bisa memperburuk kondisi pandemi di Tanah Air, terlebih sudah banyak rumah sakit yang dilaporkan kelebihan kapasitas.

"Tetapi, belum ada bukti kalau varian ini sudah menyebar di Indonesia. Meskipun harus diakui, genomik dan molekuler surveilans kita tidak secanggih seperti Inggris," kata Bambang.

Dia menyebut, dua negara tetangga Indonesia sudah mendeteksi adanya varian baru tersebut, yakni Australia, dan yang baru-baru ini adalah Singapura.

"(Singapura) kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita harus mulai lebih berhati-hati. Karena makin dekat dengan kita," kata Bambang.

Dia menambahkan, meski sampai saat ini belum ada bukti bahwa varian baru menimbulkan keparahan yang lebih pada pasien Covid-19, namun bukan berarti hal tersebut tidak akan berubah.

"Karena ini masih perlu bukti, informasi, dan penelitian lebih lanjut," ujar Bambang.

Baca juga: Finlandia Laporkan Kasus Varian Baru Virus Corona Inggris dan Afrika Selatan

Saran dari WHO dan CDC Eropa

Bambang mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa, sudah mengeluarkan saran terkait temuan varian baru virus corona, antara lain:

  • Memberi perhatian terhadap kemungkinan menurunnya kinerja tes PCR yang menargetkan gen S virus
  • Harus dilakukan studi epidemiologi dan virologi mengenai pengaruh mutasi terhadap perubahan fungsi virus dalam hal infektivitas dan patogenitas
  • Meningkatkan whole genome sequencing (WGS) secara rutin terhadap virus SARS-CoV-2, dan berbagi data WGS secara internasional, khusunya bila ditemukan mutasi yang sama

Bambang mengatakan, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang ada di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN, sudah melakukan pemetaan SARS-CoV-2 dari 1.000 sampel klinis.

"Harapannya, kita bisa memahami distribusi dan pola penyebaran virus, serta mendeteksi kemungkinan varian tersebut barangkali sudah muncul di Indonesia," kata Bambang.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com