Dia menambahkan, jenis ular ini termasuk dalam golonga ular dengan bisa yang tinggi.
Sehingga, apabila ada yang terkena gigitannya dapat menimbulkan kecacatan bahkan hingga kematian.
Meskipun memiliki bisa racun yang tinggi, tingkat venom yang ada di ular ini masih di bawah ular kobra maupun king kobra.
"Hanya saja kamuflase-nya di alam mengakibatkan ular ini menjadi lebih berbahaya," jelasnya.
Baca juga: Belajar dari Kasus Nenek di Indramayu, Bagaimana Pertolongan Pertama Saat Disembur Ular?
Janu menerangkan, ular viper hijau ini biasanya berada di atas pohon dan juga di semak-semak belukar.
Namun, tidak seperti ular kobra atau king kobra yang aktif, ular ini justru memiliki sifat pasif dalam dirinya.
"Dia sebenarnya pasif sebagaimana keluarga viper yang lain. Sensor panasnya yang mengetahui keberadaan mangsa atau manusia," ucap Janu.
Seperti diketahui, ular yang memiliki warna hijau terang ini berbisa sangat tinggi.
Muncul pertanyaan, apakah ular-ular yang berwarna mencolok layaknya ular ini, juga memiliki bisa tinggi?
Menurut Janu, tidak ada ciri-ciri secara khusus dari ular apakah berbisa atau tidak.
"Tidak ada ciri-ciri secara khusus untuk ular apakah berbisa atau tidak berbisa. Entah itu dari pewarnaan atau bentuk kepala," ujarnya.
Baca juga: Viral Jari Menghitam Setelah Digigit Ular, Ini Penjelasan Ahli
Apabila ada masyarakat yang tergigit ular terlebih ular yang berbisa, Janu memberikan beberapa antisipasi yang dapat dilakukan.
Jika tergigit ular yang berbisa, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan imobilisasi.
"Imobilisasi adalah upaya agar lokasi tergigit tidak bergerak. Itu dikarenakan bisa ular menyebar melalui kelenjar getah bening bukan darah. Sehingga dengan mengupayakan bagian yang tergigit tidak bergerak maka bisa ular tidak menyebar," kata Janu.
Sementara pada musim hujan biasanya banyak ular yang masuk ke pemukiman-pemukiman warga.