Tide gauge memiliki sensor radar dan tekanan, dan jika kondisi perairan memungkinkan (gelombang dan arus tidak terlalu besar) tide gauge juga dapat dilengkapi dengan sensor pelampung.
Data-data yang dihasilkan oleh sensor-sensor tersebut kemudian akan disimpan oleh mesin pencatat data yang berada dalam box panel bersama dengan sistem operasi ketiga sensor lainnya.
Data pengamatan tersebut akan dikirimkan ke Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan BMKG secara real time dengan perantara satelit komunikasi VSAT.
Data tersebut akan diproses dan diolah di sistem Peringatan Dini Tsunami. Sistem tersebut akan memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami terbentuk atau tidak.
Kemudian, informasi tersebut akan disampaikan oleh BMKG ke beberapa institusi perantara seperti Pemerintah dan Media, yang akan meneruskan kepada masyarakat.
Baca juga: Dari La Nina, Potensi Tsunami hingga Banjir, Jabar Bersiaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.