Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Diklaim sebagai Pesan Terakhir Bupati Situbondo Sebelum Meninggal Dunia

Kompas.com - 28/11/2020, 13:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar video yang dinarasikan sebagai pesan terakhir dari Bupati Situbondo beberapa jam sebelum ia meninggal dunia.

Narasi yang tersebar di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp itu muncul setelah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 pada Kamis (26/11/2020).

Pemerintah Kabupaten Situbondo mengatakan narasi Bupati Situbondo memberi pesan terakhir via video tidak benar. Orang dalam video bukan Bupati Situbundo Dadang Wigiarto.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Yusak Nole Lolang mengedarkan status mengenai pesan terakhir dari Bupati Situbondo beberapa jam sebelum meninggal dunia.

Status Facebook tidak benar mengenai pesan terakhir Bupati Situbondo sebelum meninggal dunia.Facebook Status Facebook tidak benar mengenai pesan terakhir Bupati Situbondo sebelum meninggal dunia.

Dalam statusnya, dia memuat video berdurasi 42 detik yang menampilkan seorang lelaki yang sedang memakai masker oksigen berbicara. Berikut teks ucapan lelaki itu:

"Gaes, jaga kesehatan. jangan disepelekan tapi juga jgn takut. ingat, covid-19 itu ada. aku wes 3 hari isolasi di RS Dr oen. jangan disepelskan. cuci tangan pakai masker, rasane ora enak blas. sesek demam. yah/ tetap semangat jaga kesehatan semuanya. god bless you all."

Video yang sama juga disebarkan Kotakpublik Bangkep. Statusnya menyebut bahwa Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, sebelum meninggal dunia sempat membagikan video berisi pesan ke masyarakat untuk tetap mewaspadai Covid-19.

Narasi yang sama juga disampaikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Penjelasan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menegaskan informasi soal pesan terakhir dari Bupati Situbondo yang tersebar di media sosial hoaks.

Orang dalam video yang tersebar di media sosial itu bukan Bupati Situbondo.

"Telah beredar video dan caption yang menyatakan bahwa kabar diatas adalah Alm. Bapak Bupati Situbondo. Namun, kami selaku Pemerintah Kabupaten Situbondo menyatakan bahwa info yang telah beredar bukan Alm. Bapak Bupati," tulis Pemkab Situbondo dalam akun Instagram situbondokab, Jumat (27/11/2020).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kabupaten Situbondo (@situbondokab)

Pemkab Situbondo minta masyarakat Situbondo untuk tetap waspada terhadap informasi yang tidak benar. Pemkab juga minta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

Penjelasan Pemkab ini juga dimuat di akun Facebook Kabupaten Situbondo.

Kepastian bahwa orang dalam video itu bukan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto terindikasi dari ucapan orang tersebut bahwa dia dirawat di RS Dr. Oen. Rumah sakit ini berada di Kota Solo, Jawa Tengah.

Sementara, dikutip dari Kompas.com, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dirawat karena terinfeksi Covid-19 di RSD dr Aboder Rahem, Situbondo, Jawa Timur.

Dadang meninggal dunia pada Kamis (26/11/2020) sore. Ia dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test yang keluar pada Selasa (24/11/2020).

Dadang masuk kategori orang tanpa gejala. Namun, ia memiliki penyakit bawaan hipertensi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Bupati Situbondo memberi pesan terakhir lewat video mengenai Covid-19 sebelum meninggal dunia tidak benar.

Lelaki dalam video yang beredar di media sosial itu bukan Bupati Situbundo Dadang Wigiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com