KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Rabu (29/10/2020) mengumumkan penguncian baru akibat virus corona setidaknya hingga 1 Desember 2020.
Keputusan itu muncul di tengah kekhawatiran rumah sakit akan melonjaknya pasien virus corona dalam beberapa hari ke depan.
"Virus itu menyebar ke seluruh Perancis dengan cepat, bahkan orang yang paling pesimis pun tak dapat memprediksinya," kata Macron dalam pidatonya di televisi, dilansir dari AFP, Rabu (29/10/2020).
Menurut dia, pemberlakuan jam malam di Paris dan beberapa kota besar lainnya selama dua minggu ini gagal menghentikan laju penularan Covid-19.
"Seperti tempat lain di Eropa, kami kewalahan oleh gelombang kedua yang mungkin akan lebih sulit dan mematikan daripada gelombang pertama," kata dia.
"Jika kami tidak melakukan apa-apa, dalam beberapa bulan kami akan memiliki setidaknya 400.000 kematian tambahan," lanjut Macron.
Lebih dari 3.000 pasien harus mendapatkan perawatan intensif membuat rumah sakit kebingungan dalam mengatur tempat tidur.
Macron menyebutkan, hampir 9.000 pasien akan berada dalam perawatan intensif pada pertengahan November 2020 meski sejumlah langkah telah diambil.
Badan kesehatan Sante Publique France pada Rabu melaporkan 244 kematian baru akibat Covdi-19 selama 24 jam terakhir dan lebih dari 36.000 kasus infeksi baru.
Baca juga: Update Corona Dunia 26 Oktober: 43,3 Juta Orang Terinfeksi | 52.010 Kasus Baru di Perancis
"Sebisa mungkin tinggal di rumah dan hormati aturan," desak Macron.
Akan tetapi, penguncian baru ini tak seperti dua bulan pengucian yang diberlakukan sebelumnya. Siswa sekolah hingga tingkat menengah masih akan terus masuk.
Perguruan tinggi yang menjadi beberapa klaster sejak September 2020 akan beralih ke pembelajaran online.
Untuk menghindari keterpurukan ekonomi, pabrik dan pertanian akan tetap diizinkan beroperasi dan beberapa layanan publik masih tetap buka.
Macron menjanjikan akan memberi bantuan finansial tambahan untuk bisnis.
"Kalau dalam dua pekan ini situasi sudah terkendali lebih baik, kita bisa mengevaluasi kembali dan mudah-mudahan bisa membuka beberapa usaha, khususnya untuk libur Natal," kata dia.
"Saya berharap kita bisa merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga," ujar Macron.
Minggu ini, Macron mengadakan pertemuan krisis dengan para menteri setelah dokter memperingatkan bahwa hanya penguncian yang mampu memperlambat lonjakan kasus secara efektif.
Parlemen akan diminta untuk memberikan suara pada langkah-langkah baru, sedangkan Perdana Menteri Jean Castex akan mengadakan konferensi pers pada Kamis untuk memberikan rincian tambahan.
Namun, pemerintah mungkin harus kembali memanggil tentara untuk mendirikan rumah sakit lapangan demi meringankan beban rumah sakit.
Macron enggan menerapkan penguncian ketat seperti musim semi lalu untuk menghindari gelombang PHK dan kerugian lainnya.
"Segalanya sudah tampak suram, dan sekarang semakin suram. Mari kita berharap kali ini benar-benar berhasil," kata seorang bartender, Gregoire Marcotte.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Drastis, Perancis Larang Perayaan Malam Minggu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.