Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik Drastis, Perancis Larang Perayaan Malam Minggu

Kompas.com - 18/10/2020, 14:57 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Perancis dilaporkan kembali meningkat. 

Dikutip dari Reuters, Minggu (18/10/2020), angka infeksi tercatat meningkat hingga di atas 32.000 kasus dalam satu hari pada Sabtu (17/10/2020).

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, angka ini menjadi yang tertinggi sejak kasus pertama terdeteksi di Perancis.

Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebutkan, kasus harian baru di Perancis harus berhasil ditekan hingga di bawah 3.000-5.000 kasus.

Oleh karena itu, pemerintah memberlakukan kebijakan jam malam dan larangan bagi warga untuk merayakan malam minggu di Paris dan 8 kota lain yang terpantau memiliki kasus infeksi tertinggi.

Kedelapan kota itu adalah Grenoble, Lille, Lyon, Marseille, Montpellier, Rouen, Saint-Étienne, danToulouse.

Dengan adanya larangan ini, sekitar 20 juta orang yang terdampak dari kebijakan ini, melihat populasi yang mendiami kota-kota tersebut.

Baca juga: Update Corona Dunia: 39 Juta Orang Terinfeksi | Perancis Laporkan 30.000 Kasus Baru Harian

Orang-orang diminta untuk tinggal di dalam rumah sejak Sabtu pukul 21.00-06.00 keesokan harinya, untuk mencegah terjadinya infeksi gelombang kedua.

Kebijakan ini diberlakukan setidaknya dalam 4 pekan, dimulai dari Sabtu (17/10/2020).

"Di Sabtu malam biasanya kami pergi hingga larut dan menghabiskan waktu. Kami mengatur banyak hal dan semua itu sudah tidak bisa lagi dilakukan sekarang. Pukul 9 malam kami harus pulang ke rumah. Padahal itu waktu di mana biasanya kami pergi," kata seorang warga muda berusia 22 tahun, Jeanne Baudin.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, pesta-pesta dan pertemuan-pertemuan menjadi media penyebaran virus yang paling banyak.

Untuk itu, diperlukan tindakan agar kapasitas rumah sakit tetap tersedia dan layanan medis tidak kuwalahan menangani 'banjir' pasien Covid-19.

Sebagian pihak dapat memahami kebijakan ini dan menerimanya. Tetapi, sebagian yang lain keberatan, misalnya pihak pengusaha restoran.

Mereka menilai kebijakan ini dapat berdampak besar bagi bisnis mereka yang selama pandemi ini saja sudah sangat sulit.

"Akan ada pekerja yang kehilangan pekerjaannya, beberapa restoran akan bangkrut. Ini adalah bencana," ujar seorang manajer  restoran Italia di Paris, Stefano Anselmo (44).

Baca juga: Update Corona Dunia 15 Oktober: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | Jam Malam di Perancis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com