Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 14:42 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Sebuah penelitian mengungkapkan, seseorang yang mengalami penyakit gusi kondisi peradangan yang terjadi dapat ikut memengaruhi kondisi organ tubuh yang lain termasuk jantung

Melansir Medical News Today, penemuan ini membantu menjelaskan penyakit gusi bisa mempengaruhi beberapa kondisi lain seperti peradangan yang berdampak pada kondisi jantung hingga diabetes.

Penyakit gusi sendiri adalah penyakit umum yang banyak dijumpai di masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) itu menyebutkan, hampir setengah dari orang dewasa di atas 30 tahun yang ada di AS menderita penyakit gusi.

Baca juga: 6 Faktor yang Membuat Anda Lebih Berisiko Terkena Penyakit Gusi

Penyakit gusi atau yang kerap disebut dengan periodontal ini, kerap kali diakibatkan oleh bakteri dalam plak yang sayangnya akan memicu serangan pada sistem kekebalan tubuh seseorang.

Respons kekebalan ini kemudian dapat memicu terjadinya peradangan yang bahkan seiring waktu bisa mengikis jaringan lunak maupun tulang penyangga gigi.

Penelitian

Dari penelitian baru ini dapat dilihat bahwa kondisi periodontal  berpotensi untuk mempengaruhi kondisi yang berhubungan dengan peradangan kronis seseorang.

Peradangan kronis yang terjadi termasuk radang sendi, penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit pernapasan maupun demensia.

Namun, bagaimana mekanisme timbulnya peradangan kronis sendiri akibat penyakit gusi ini masih belum dapat dijelaskan dengan rinci. 

Sementara itu, percobaan para peneliti di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Toronto, Kanada memungkinan penyakit gusi memicu sel darah yang disebut dengan neutrofil untuk bereaksi berlebihan terhadap adanya infeksi di tempat lain tubuh.

Baca juga: Cara Mengempeskan Gusi Bengkak secara Alami

Neutrofil merupakan bagian dari pertahanan kekebalan bawaan tubuh yang melepaskan molekul pemberi sinyal yang kemudian disebut sitokin yang dapat memperburuk peradangan.

“(Neutrofil) jauh lebih mungkin untuk melepaskan sitokin lebih cepat, yang mengarah ke hasil negatif,” kata penulis senior studi tersebut, Prof. Michael Glogauer.

Penelitian ini terbit di Journal of Dental Research.

Proses penelitian

Penelitian tersebut dilakukan dengan cara peneliti menginduksi penyakit periodontal pada tikus.

Hal tersebut kemudian menyebabkan proliferasi neutrofil di sumsum tulang hewan yang kemudian menyebabkan respons imun meluas atau sistemik.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com