Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Mitos tentang Virus Corona Penyebab Covid-19, Masihkah Anda Percaya?

Kompas.com - 24/10/2020, 16:08 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Gejala sisa itu seperti masalah pernapasan yang biasanya tak ditemukan dalam kasus flu musiman.

Selain itu meskipun influenza sendiri bisa mematikan namun flu musiman umumnya tidak memiliki tingkat rawat inap yang tinggi sebagaimana Covid-19.

Baca juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah, Apakah Tenaga Medis Menyerah?

3. Jarak fisik membuat imun lemah

Salah satu mitos yang muncul yakni menjaga jarak fisik dapat menyebabkan kekebalan tubuh seseorang menjadi lemah.

Namun hal tersebut dibantah ahli.

Secara naluriah seseorang akan menghindari orang lain ketika orang lain tersebut sakit.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Dan selama beberapa generasi, saran untuk menghindari orang yang sakit juga telah sering dikatakan.

Terkait virus corona menjaga jarak penting supaya seseorang tidak tertular sehingga tak banyak orang sakit.

Jika banyak orang sakit secara bersamaan maka akan berisiko menyebabkan fasilitas kesehatan runtuh karena banyaknya pasien yang datang.

Baca juga: Obesitas, Covid-19, dan Meningkatnya Risiko Kematian...

4. Covid-19 disebabkan/diperburuk oleh 5G

5G adalah standar teknologi generasi kelima jaringan seluler broadband.

Ini adalah jenis gelombang radio yang didigitasi sehingga meningkatkan transmisi dan kapasitas data.

Terkait dengan adanya anggapan jaringan 5G yang memperburuk Covid-19, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara gelombang radio, frekuensi dan penularan virus.

Baca juga: Mengenal Jaringan 5G, Cara Kerja dan Bahayanya

5. Cuaca panas dan sinar matahari akan membunuh virus corona

Ada cukup banyak keyakinan yang mengatakan virus corona dapat mati oleh cuaca panas dan sinar matahari.

Melansir Healthgraes, faktanya virus corona dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang bahkan ketika cuaca panas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahkan dari bukti yang ada, virus dapat menular di semua area termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com