Tidak seperti sukralosa, aspartam kurang baik jika diolah pada suhu yang tinggi.
Hal tersebut karena rasa manis pada aspartam mudah rusak pada suhu tinggi sehingga jarang digunakan saat memasak dan sering dijadikan sebagai hiasan di meja.
Aspartam juga tidak aman untuk orang dengan kelainan genetik langka yang dikenal sebagai fenilketonuria.
FDA menganjurkan jumlah aspartam yang aman dikonsumsi yakni tidak lebih dari 50 miligram per kilogram berat badan.
Oleh karena itu, seseorang yang memiliki berat 60 kilogram dapat mengonsumsi 75 bungkus aspartam dalam bentuk saset kecil.
Neotam adalah jenis pemanis buatan rendah kalori yang memiliki derajat kemanisan sangat tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian, neotam 7.000-13.000 kali lebih manis dari gula pasir yang biasa dikonsumsi.
Pemanis ini mampu bertahan di suhu tinggi, sehingga cocok digunakan saat memasak atau membuat pangan lain yang membutuhkan suhu tinggi.
Beberapa ahli sepakat, neotam aman digunakan untuk manusia dari berbagai usia.
Sementara itu, FDA menganjurkan jumlah penggunaan neotam yang aman adalah 0,3 miligram per kilogram berat badan.
Jika seseorang memiliki berat badan 60 kilogram, maka jumlah konsumsi neotam yang aman adalah berjumlah 23 bungkus per hari.
Sakarin merupakan pemanis yang terbuat dari proses oksidasi zat kimia. Pemanis ini aman untuk penderita diabetes karena nol kalori dan 200-700 kali lebih manis dari gula pasir.
Meski pernah dianggap dapat menyebabkan kanker kandung kemih oleh sejumlah ilmuwan.
Namun, National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat telah mendukung penggunaan sakarin untuk pasien diabetes karena aman dan tidak berpotensi menyebabkan kanker.
FDA menganjurkan jumlah takaran yang tepat dalam mengkonsumsi sakarin adalah 15 miligram per kilogram berat badan.
Jika seseorang memiliki berat badan 60 kg, maka ia dapat mengonsumsi 45 saset sakarin per hari.