Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 22 Oktober: AS Ingin Percepat Pengadaan Vaksin | Menkes Jerman Positif Covid-19

Kompas.com - 22/10/2020, 08:27 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Hal ini terjadi setelah Barca memberlakukan pemotongan gaji sementara sebesar 70 persen pada skuad yang bermain awal tahun ini untuk mendukung karyawan klub yang tidak bermain selama keadaan darurat di Spanyol.

"Tujuan klub adalah untuk mencapai kesepakatan dengan seluruh angkatan kerja organisasi, yang mengambil solusi bersama untuk penyesuaian gaji sementara, bertahap, proporsional, khusus untuk setiap kolektif," demikian bunyi sebuah pernyataan FC Barcelona.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan, klub tengah mengantisipasi penurunan pendapatan lebih dari 30 persen pada tahun depan.

Pada Selasa (20/10/2020), klub mengumumkan bahwa kiper Marc-Andre ter Stegen, bek Clement Lenglet dan Gerard Pique, serta gelandang Frenkie de Jong telah menyetujui penyesuaian gaji sementara sebagai bagian dari perpanjangan kontrak masing-masing.

Baca juga: Ahli Ungkap Kemunculan Covid-19 di Spanyol sejak Maret 2019

Inggris

Penasihat Ahli Inggris memperingatkan bahwa puluhan ribu kematian tak terhindarkan di Inggris dalam menghadapi gelombang kedua virus corona jika tindakan lanjut tak dilakukan di negara itu.

“Jika Anda melihat di mana kita berada, tidak mungkin kita keluar dari gelombang ini sekarang tanpa menghitung kematian kita dalam puluhan ribu,” kata John Edmunds Profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine dikutip dari The Guardian

Ia mengingatkan, layanan kesehatan bisa berada di bawah tekanan selama beberapa minggu ke depan. 

Selandia Baru

Selandia Baru mencatat 25 kasus baru virus corona. Angka ini adalah jumlah kasus terbesar yang dicatat negara itu sejak awal puncak wabah.

Dua kasus merupakan kasus lokal dan sisanya kasus di perbatasan.

Sebanyak 18 kasus infeksi berasal dari para awak perikanan Rusia dan Ukraina yang datang dengan penerbangan carter dari Moskow.

Pejabat menyebutkan, 235 awak nelayan itu tiba dari Moskow dengan penerbangan yang disewa oleh perusahaan makanan laut.

Mereka singgah di Singapura saat perjalanan, namun tidak turun dari pesawat.

Pesawat ini adalah dua dari pesawat yang dijadwalkan tiba di Selandia Baru dari Moskow, Rusia, yang memiliki kasus Covid-19 peringkat empat di dunia.

Selandia Baru sendiri mencatat kasus terendah di dunia dengan 25 orang meninggal dunia dan kurang dari 2.000 kasus dikonfirmasi.

Selandia Baru saat ini meningkatkan kontrol ketat di perbatasannya.

Baca juga: Selandia Baru Adakan Pemungutan Suara untuk Pelegalan Ganja dan Euthanasia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com