Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ingatkan Pentingnya Karantina untuk Kendalikan Pandemi Corona

Kompas.com - 21/10/2020, 20:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan pentingnya pemberlakuan karantina untuk melawan pandemi virus corona yang masih berlangsung hingga kini.

Dengan lonjakan kasus yang kembali terjadi di wilayah Eropa dan Amerika utara, WHO mengimbau perlunya karantina untuk orang-orang yang melakukan kontak dengan kasus positif.

Direktur Program Kedaruratan WHO Michael Ryan menghubungkan tingkat transmisi yang meningkat di belahan bumi bagian utara dengan kegagalan implementasi langkah vital ini.

"Saya tidak yakin bahwa itu (karantina) telah diberlakukan secara sistematis di mana pun," kata Ryan dalam sebuah konferensi pers virtual seperti dikutip dalam laporan AFP, Selasa (20/10/2020).

Menurut dia, karena itulah, tingginya angka kasus baru kembali bermunculan.

Baca juga: Sempat Dihentikan, Uji Coba Vaksin Corona AstraZeneca Akan Dilanjutkan

Harapan

Ryan mengatakan, sekitar separuh dari 48 negara dalam lingkup badan kesehatan PBB di wilayah Eropa telah menunjukkan peningkatan kasus sebanyak 50 persen secara kasar dalam minggu terakhir. 

Namun demikian, masih ada harapan bahwa kasus Covid-19 serius dan kematian tidak akan mencapai tingkat seperti di awal tahun ini.

"Rata-rata usia pasien saat ini jauh lebih muda, perawatan juga telah membaik, dan mereka yang terinfeksi kemungkinan terpapar jumlah virus yang lebih sedikit dengan adanya physical distancing dan penggunaan masker," jelas Ryan.

Adapun saat ini, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di dunia telah melewati angka 40 juta dengan lebih dari 1 juta kasus kematian.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan orang-orang bahwa pandemi ini masih terjadi, sehingga langkah-langkah pencegahan masih tetap perlu diberlakukan untuk mengendalikan pandemi.

"Kita berada di perjalanan panjang ini, tetapi masih ada harapan jika kita memilih langkah yang cerdas bersama-sama. Kita dapat menjaga kasus-kasus baru tetap menurun," ujarnya.

Tedros pun mengungkapkan bahwa dirinya memahami rasa lelah yang ditunjukkan oleh sebagian masyarakat dunia.

"Akan tetapi, virus telah menunjukkan bahwa jika kita lengah dan menurunkan penjagaan, pandemi dapat kembali mengalami lonjakan dengan cepat dan mengancam sistem kesehatan," kata dia.

Baca juga: Riset: 500.000 Bayi Meninggal dalam Setahun karena Polusi Udara

Perkembangan vaksin

Selain mengimbau langkah-langkah pencegahan untuk terus dilakukan, WHO juga mengungkapkan perkembangan kandidat vaksin Covid-19.

Ada 42 vaksin potensial yang saat ini tengah diuji pada manusia di mana 10 kandidat telah mencapai tahap ketiga dan akhir.

"Ada beberapa vaksin, tentunya, yang menunjukkan hasil menjanjikan di antara orang-orang lanjut usia," kata Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan.

Menurut Soumya, orang-orang yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi di seluruh negara akan memperoleh doses pertama dari vaksin sekitar pertengahan 2021.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com