Seperti virus lainnya, norovirus tak merespons antibiotik yang dirancang untuk membunuh bakteri.
Belum ada obat antivirus yang dapat mengobati virus ini. Tapi pada orang yang sehat, penyakit akan hilang dengan sendirinya dalam 1-3 hari.
Sementara itu, orang menjadi terinfeksi norovirus saat makan atau minum yang terkontaminasi virus.
Tiram mentah atau setengah matang, serta buah-buahan dan sayuran mentah menjadi penyebab beberapa wabah.
Norovirus tumbuh subur dalam ruang dengan jarak dekat, seperti restoran, pusat penitipan anak, dan panti jompo, karena virus kuat dan sangat menular.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu ekstrim di air dan permukaan.
Baca juga: 6 Fakta Norovirus, Ada di Indonesia hingga Menular Melalui Makanan
Begitu seseorang terinfeksi dari makanan yang terkontaminasi, virus dapat dengan cepat menular dari orang ke orang melalui makanan atau peralatan bersama, dengan berjabat tangan, atau melalui kontak dekat lainnya.
Saat seseorang dengan virus muntah, virus dapat menyebar melalui udara dan mencemari permukaan.
Virus juga menyebar melalui tinja, yang berarti seseorang yang tak mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi, dapat tertular atau menularkan.
Anak kecil, orang tua, dan orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terhadap norovirus.
Penyebarannya sulit dikendalikan, karena menular sebelum gejala muncul, dengan kata lain seseorang dapat menyebarkan virus sebelum mengetahui terinfeksi.
Baca juga: Infeksi Norovirus: Gejala, Komplikasi, Cara Mencegah, dan Mengatasinya
Cara pencegahan terbaik dari infeksi novorvirus adalah menjaga kebersihan, seperti:
Jika menderita norovirus, jangan menyiapkan makanan setidaknya selama 2-3 hari setelah merasa lebih baik.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang disiapkan orang lain yang tengah sakit.