Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Perusahaan Dinilai Lebih Bisa Diandalkan daripada Pemerintah Saat Pandemi Corona

Kompas.com - 12/10/2020, 14:17 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah survei memperlihatkan bahwa pandemi virus corona telah menunjukkan adanya defisit kepemimpinan di seluruh dunia.

Survei itu juga menyebutkan bahwa lebih banyak orang percaya perusahaan daripada pemerintah untuk menjaga perekonomian tetap berjalan selama krisis.

Adalah Milken Institute dan Harris Pool yang melakukan survei tersebut kepada 29.000 orang dari 27 negara antara Februari hingga Oktober 2020.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (12/10/2020), lebih dari 70 persen warga diseluruh dunia mengatakan mereka mengalami titik terendah dalam sejarah bangsa mereka.

Baca juga: Sri Mulyani: Saya Sudah Lewati Beberapa Krisis, tetapi Covid-19 Luar Biasa

Tantangan sosial ekonomi

Sementara hampir dua pertiga menyebut pemimpin mereka dinilai tidak berhubungan atau tak terlalu peduli terhadap apa yang terjadi pada mereka.

"Ketika Covid-19 adalah krisis kesehatan masyarakat, itu juga telah menjadi tantangan bagi sosial-ekonomi dan lembaga pemerintah lainnya," kata Kepala Eksekutif Harris Pool John Gerzema.

"Mungkin lebih dari sekedar virus, kesulitan umum yang kita hadapi adalah kurangnya kepemimpinan yang bisa dijadikan panutan di panggung dunia," lanjutnya.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, lebih dari 1 juta orang telah meninggal akibat virus corona dengan infeksi global melebihi 37 juta.

Amerika Serikat India, dan Brasil menjadi negara yang paling terdampak virus corona.

Menurut Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Dana Moneter Internasional (IMF), kembalinya ekonomi dunia ke fase normal kemungkinan akan lebih lama dan lebih berliku dari perkiraan sebelumnya.

Banyak pemerintah menggunakan pandemi virus corona sebagai kedok untuk membungkam perbedaan pendapat, mengekang kebebasan pers, dan mengganggu pemilu.

Freedom House yang berbasis di AS, awal bulan ini menyebutkan pandemi Covid-19 juga mengakibatkan penurunan demokrasi dan hak asasi manusia. 

Baca juga: Amnesty: Jangan Sampai Pengesahan UU Cipta Kerja Jadi Awal Krisis HAM Baru

Peran perusahaan dan negara

Selain itu, survei Milken Institute dan Harris Poll juga menunjukkan, 61 persen orang secara global setuju bahwa bisnis telah memainkan peran yang lebih besar daripada pihak berwenang dalam menjaga negara tetap berjalan selama pandemi.

"Di semua negara yang disurvei, perusahaan dipandang lebih dapat diandalkan dan dapat dipercaya daripada pemerintah," kata survei itu.

"Mereka juga menyebut perusahaan lebih bisa diberi tugas baru untuk berbicara dan menyelesaikan tantangan sosial ekonomi," tambahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com