Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Penjelasan Video Viral Gunung Salak Disebut Terbelah

Kompas.com - 01/10/2020, 11:43 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi Gunung Salak di Jawa Barat terbelah.

Sejumlah akun Facebook memuat status mengenai hal itu dengan mengunggah foto dan video yang menyebut Gunung Salak yang seolah terbelah.

Informasi tersebut perlu diluruskan.

Pengelola Taman Nasional wilayah Gunung Salak menegaskan, fenomena yang terjadi di Gunung Salak pada Senin (21/9/2020) bukanlah tanah terbelah, melainkan longsoran tanah di hulu sungai.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Nur Aisah pada Jumat (25/9/2020) melayangkan narasi bahwa Gunung Salak terbelah menjadi tiga akibat longsor.Isi status lengkapnya sebagai berikut:

"Viral gunung salak Jawa barat terbelah menjadi tiga akibat longsor
Banten dan Jawa timur juga siaga akan ada nya Tsunami dengan ketinggian air 20'Meter."

Akun tersebut juga mengunggah sebuah video yang menampilkan Gunung Salak seolah terbelah. Video berdurasi 46 detik tersebut memunculkan kalimat "Penampakan Longsoran Gunung Salak terbelah menjadi tiga." 

Status Facebook soal Gunung Salak terbelah menjadi tiga.Facebook Status Facebook soal Gunung Salak terbelah menjadi tiga.

Akun Facebook lain juga menarasikan bahwa Gunung Salak terbelah.

Misal, akun Facebook Asep Saepudin Al-Khaira dan Natasya Winarti. Dua akun itu mengunggah status dengan menyematkan tautan video di YouTube berjudul "Heboh video Gunung Salak Terbelah Akibat Longsor."

Penjelasan

Viralnya narasi Gunung Salak terbelah di media sosial ditanggapi pengelola Taman Nasional wilayah Gunung Salak.

Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Gunung Salak 1, Ugur Gursala, menjelaskan, fenomena tersebut bukan tanah terbelah, melainkan longsoran tanah di hulu sungai.

Fenomena itu terjadi pada Senin (21/9/2020).

Seperti diberitakan Kompas.com, longsoran tanah yang terekam tersebut terjadi karena faktor cuaca ekstrem di sekitar Gunung Salak.

Curah hujan yang cukup tinggi membuat debit Sungai Cikedung meluap dan memicu longsoran dan banjir di bibir sungai.

Ugur mengimbau warga yang tinggal di bawah kaki Gunung Salak dan sekitar sungai lebih berhati-hati saat musim hujan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com