KOMPAS.com - Hai, apa kabarmu? Semoga kabarmu baik karena terjaganya kondisi kesehatan, anugerah terindah sebagai pijakan untuk menjalani hidup.
September yang cukup membingungkan akan kita akhiri minggu ini. Ya, membingungkan terutama karena cuacanya.
Tidak seperti biasanya, September yang kerap diartikan sebagai kasep-kasepnya sumber (masa kemarau paling kering), kita diberkahi banyak hujan.
Karena sistem pengelolaan air di beberapa wilayah yang diberkahi banyak hujan tidak cukup baik, hujan yang sejatinya berkah menjadi bencana.
Pekan lalu kita mendapati banjir menggenangi beberapa wilayah di Indonesia. Jakarta sebagai muara banyak sungai besar salah satunya.
Selain soal banjir yang mencuri perhatian seminggu terakhir, wacana pajak mobil baru nol persen juga menyita perhatian pembaca Kompas.com.
Di tengah lesunya ekonomi khususnya penjualan mobil baru, wacana dari Kementerian Perindustrian ini menggembirakan industri.
Kegembiraan industri ini klop dengan keinginan warga menghindari transportasi publik karena situasi pandemi. Sebagai gambaran, jika pajak mobil baru nol persen diterapkan, Toyota Fortuner 4X2 2.7 SRZ A/T BSN harga Rp 566.950.000 menjadi Rp 283.325.000.
Masalahnya, adakah daya belinya meskipun harga mobil baru terpangkas nyaris setengahnya? Untuk beberapa pihak yang diuntungkan karena pandemi mungkin daya belinya justru meningkat dan kabar ini menarik perhatian dengan cepat.
Untuk yang daya belinya turun, kabar ini bisa jadi hiburan, bahan angan-angan atau bagian upaya memupuk harapan. Terhibur, berangan-angan dan memiliki harapan bisa membuat beban sulitnya hidup tersamar.
Asal jangan berlama-lama hidup dalam buaian angan-angan. Dalam situasi apa pun, selalulah memijak kenyataan. Apa kenyataan kita hari-hari ini?
Penyebaran Covid-19 meluas
Situasi pandemi karena Covid-19 masih kita hadapi. Meskipun tidak mencekam dan membuat kita ketakutan seperti bulan-bulan pertama pandemi, ancamannya penularan Covid-19 tidak berkurang. Dari data yang diumumkan, penularannya justru makin meluas.
Pemerintah bersama semua pihak terus berupaya menekan angka kematian karena Covid-19 dan menaikkan angka kesembuhannya. Data yang sama menunjukkan, 203.014 pasien sembuh (73,7 persen) dan 10.386 pasien meninggal (3,7 persen).