Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Terus Naik, Sudah Optimalkah Usaha Indonesia Kendalikan Virus Corona?

Kompas.com - 22/09/2020, 10:39 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Mengutip data covid-19.go.id, dalam rentang waktu 1-21 September 2020, Indonesia mencatat tambahan 74.056 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Artinya, setiap hari rata-rata terjadi penambahan kurang lebih 3.526 kasus.

Sementara itu, pada bulan sebelumnya, 1-31 Agustus 2020, Indonesia total mencatat tambahan 66.420 kasus konfirmasi positif Covid-19.

Dengan demikian, setiap hari rata-rata terjadi penambahan 2.142 kasus.

Melihat perbandingan data tersebut, terlihat bahwa angka kasus harian di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Padahal, September masih menyisakan 9 hari lagi, sehingga selisih peningkatan antara September dengan Agustus tentu berpotensi semakin besar.

Di sisi lain, berdasarkan data Worldometers, Selasa (22/9/2020) Indonesia saat ini berada di peringkat dua ASEAN untuk negara dengan total kasus konfirmasi positif terbanyak. Posisi pertama ditempati oleh Filipina dengan total 290.190 kasus.

Selain itu, selisih Indonesia dengan posisi tiga, Singapura, juga cukup jauh. Meski sempat menjadi sorotan karena tingginya jumlah kasus di awal pandemi, Singapura saat ini mencatat total 57.607 kasus konfirmasi positif, terpaut jauh dari Indonesia.

Baca juga: 5 Provinsi dengan Kasus Kematian Covid-19 Tertinggi, Jawa Timur Nomor 1

Daya dukung fasilitas kesehatan

Dicky mengatakan, indikator ketiga untuk menilai respons penanganan pandemi adalah kapasitas atau daya dukung dari fasilitas kesehatan, meliputi kapasitas tempat tidur isolasi, ICU, ventilator, dan SDM kesehatannya.

"Apakah angka kematian pada kelompok tenaga kesehatan tinggi? Nyatanya, iya. Berarti kan responsnya belum optimal. Termasuk juga angka kesakitan pada kelompok ini menunjukkan belum optimalnya respons penanganan," kata Dicky.

Diberitakan Kompas.com, 13 September 2020, selama pandemi Covid-19, tercatat 115 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit ini.

PB Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) mengungkapkan, angka kematian dokter di Indonesia saat ini tercatat yang tertinggi di Asia.

Padahal, menurut Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT, jumlah dokter di Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara.

Adib mengatakan, jumlah dokter di Indonesia adalah 0,4 persen per 1.000 penduduk. Artinya, menurut data tersebut, Indonesia hanya memiliki empat dokter yang melayani 10.000 penduduk.

Bahkan, rasio dokter spesialis, menurut dr Adib juga sangat rendah, yakni hanya 0,13 persen per 1.000 penduduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com