Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Keraguan, Produsen Vaksin Covid-19 Beberkan 135 Halaman Laporan Penelitian

Kompas.com - 19/09/2020, 09:18 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Moderna, AstraZeneca dan Pfizer, yang berkolaborasi dengan perusahaan asal Jerman, BioNTech, adalah beberapa pengembang vaksin terdepan untuk melawan pandemi virus corona.

Juru bicara AstraZeneca mengatakan, perusahaan berniat untuk mempublikasikan protokol miliknya secepatnya.

Sementara Novavax, yang diperkirakan memulai uji coba klinis besarnya tahun ini, tidak memberikan komentar.

Johnson & Johnson, yang berencana memulai uji coba besarnya bulan ini mengatakan, pihaknya akan memberikan lebih banyak informasi untuk dibagikan saat uji coba dimulai.

Respons atas keterbukaan informasi

Dalam sebuah pernyataan, Pfizer mengatakan bahwa mereka tidak biasanya merilis protokol pengembangan yang dilakukan.

"Akan tetapi, kami memahami, pandemi Covid-19 memang menjadi sebuah kondisi yang unik dan keperluan transparansi memiliki alasan jelas," kata pihak Pfizer.

Ahli uji coba klinis di Sripps Research San Diego, Dr Eric Topol pun memberikan "pujian besar" bagi Moderna yang telah membagikan rencananya.

Namun, ia mengaku kecewa karena Moderna berniat untuk memasukkan data orang-orang yang tergolong dalam kasus-kasus ringan Covid-19. 

Menurut dia, bukti efektivitas vaksin akan lebih meyakinkan apabila perusahaan menghitung kasus-kasus sedang hingga berat.

Rencana Moderna juga memungkinkan penghentian uji coba lebih awal dan berpotensi memicu persepsi tentang efektivitas vaksin dan masalah-masalah keamanan.

Dr Topol lebih banyak mengkritik rencana Pfizer karena mereka memasukkan kasus-kasus yang lebih ringan dari Moderna untuk dihitung dan juga menunjukkan kemungkinan penghentian uji coba lebih awal.

"Pergunakan waktu ini. Tidak ada jalan pintas. Tidak ada orang yang akan menyesalinya. Saya telah mellakukan uji coba klinis selama beberapa dekade. Saya tidak tahu jika ada yang lebih penting dari ini. Saya ingin melihatnya dengan benar dan tidak berhenti lebih awal," ungkapnya.

Baca juga: Update 8 Kandidat Vaksin Covid-19, Termasuk yang Diuji di Indonesia

Sebagaimana diketahui, pandemi virus corona masih terus terjadi dan kasus-kasus baru masih dilaporkan setiap harinya.

Proses pengembangan vaksin di dunia pun berusaha dilakukan oleh berbagai pihak untuk membantu menekan penyebaran virus lebih luas.

Melansir data dari laman WorldometersSabtu (19/9/2020) pagi, ada 30,6 juta kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di dunia dengan lebih dari 900.000 kasus kematian yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com