Respons yang tertunda dari negara ini terhadap pandemi virus corona memaksa implementasi penguncian yang keras pada akhir Maret lalu.
Selama lebih dari 2 bulan, kegiatan ekonomi dihentikan, menciptakan waktu bagi sistem pelayanan kesehatan untuk mempersiapkan kondisi terburuk.
Namun, dengan biaya ekonomi dari pembatasan yang terus meningkat, otoritas tidak punya pilihan kecuali dengan membuka kembali aktivitas.
Di pedesaan Maharasthra, wilayah yang terdampak paling buruk di India, dokter mengatakan langkah seperti menggunakan masker dan mencuci tangan kini banyak ditinggalkan.
Baca juga: Mantan Presiden India Pranab Mukherjee Wafat karena Virus Corona
"Ada perilaku lelah yang terjadi," kata direktur rumah sakit di desa Sevagram, Dr SP Kalantri.
Ia mengungkapkan, beberapa minggu terakhir virus corona seakan berpindah dari kota-kota di India ke desa-desa.
"Yang terburuk belum terjadi," kata dia.
Bahkan, dengan peningkatan kapasitas tes saat ini, ada ketergantungan yang semakin besar terhadap pemindaian antigen atau protein virus.
Tes ini memang lebih murah dan cepat, tetapi hasil yang diperoleh tidak seakurat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.