Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Catat Rekor Penambahan Harian Corona Global, 90.632 Kasus dalam 24 Jam

Kompas.com - 06/09/2020, 17:18 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India kembali melaporkan penambahan kasus baru virus corona di wilayahnya yang tercatat dalam 24 jam terakhir.

Dilansir Reuters, Minggu (6/9/2020), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India melaporkan 90.632 kasus baru virus corona.

Jumlah tersebut menjadi rekor kasus harian tertinggi secara global.

Selain itu, jumlah kematian akibat Covid-19 di India juga meningkat sebanyak 1.065 kasus, sehingga total kematian menjadi 70.626.

India diprediksi akan segera melampaui Brazil pada hari Senin (7/9/2020), sebagai negara dengan jumlah total kasus Covid-19 terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Mengutip data dari laman Worldometers, Minggu (6/9/2020) siang, jumlah total kasus Covid-19 di India telah mencapai 4,1 juta.

Baca juga: Inovasi Pandemi, Ilmuwan India Ciptakan Teknologi Nirsentuh untuk Lift

Pandemi tak berakhir tahun ini

Para ahli medis di India melihat adanya gelombang kedua pandemi virus corona di beberapa bagian negara.

Selain itu, jumlah kasus yang dikonfirmasi terus meningkat karena adanya peningkatan tes dan pelonggaran pembatasan terhadap pergerakan publik.

Pemerintah India diketahu akan kembali mengaktifkan sebagian layanan kereta metro di ibu kota negara, New Delhi, mulai Senin (7/9/2020).

Dalam sebuah wawancara di India Today TV, Direktur Institut Ilmu Kedokteran India di New Delhi, Randep Guleria, mengatakan pandemi virus corona di India tidak akan selesai tahun ini.

Penyebabnya, virus telah menyebar dari kota-kota besar ke bagian wilayah lainnya. 

"Jumlah kasus bisa terus meningkat sebelum kurva mendatar," kata dia.

Dalam sebulan terakhir, India memang mencatatkan beban kasus harian Covid-19 terbesar di dunia.

Di saat yang sama, pemerintah mendorong dibukanya bisnis kembali untuk menghidupkan perekonomian yang terdampak pandemi corona.

Peningkatan kasus tidak mengejutkan 

Melansir Al Jazeera, Sabtu (5/9/2020), dengan jumlah populasi hampir 1,4 mililar, tingginya jumlah kasus Covid-19 di India sebenarnya tidak begitu mengejutkan bagi para ahli.

Respons yang tertunda dari negara ini terhadap pandemi virus corona memaksa implementasi penguncian yang keras pada akhir Maret lalu.

Selama lebih dari 2 bulan, kegiatan ekonomi dihentikan, menciptakan waktu bagi sistem pelayanan kesehatan untuk mempersiapkan kondisi terburuk.

Namun, dengan biaya ekonomi dari pembatasan yang terus meningkat, otoritas tidak punya pilihan kecuali dengan membuka kembali aktivitas.

Di pedesaan Maharasthra, wilayah yang terdampak paling buruk di India, dokter mengatakan langkah seperti menggunakan masker dan mencuci tangan kini banyak ditinggalkan.

Baca juga: Mantan Presiden India Pranab Mukherjee Wafat karena Virus Corona

"Ada perilaku lelah yang terjadi," kata direktur rumah sakit di desa Sevagram, Dr SP Kalantri.

Ia mengungkapkan, beberapa minggu terakhir virus corona seakan berpindah dari kota-kota di India ke desa-desa.

"Yang terburuk belum terjadi," kata dia.

Bahkan, dengan peningkatan kapasitas tes saat ini, ada ketergantungan yang semakin besar terhadap pemindaian antigen atau protein virus.

Tes ini memang lebih murah dan cepat, tetapi hasil yang diperoleh tidak seakurat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com