Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Faktor yang Memicu Libido Seksual Seseorang?

Kompas.com - 15/08/2020, 20:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sepekan ini, berita kasus perkosaan dan pencabulan dilaporkan di Palembang dan Semarang. 

Mengutip Kompas.com (13/8/2020), seorang sopir dan kernet mobil pembawa air minum isi ulang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

Mereka berdua diduga telah memerkosa seorang gadis yang baru berusia 14 tahun. Kedua pelaku tersebut yakni Silvo (22) yang merupakan sopir dan JA (15) sebagai kernet.

Sementara di Semarang, Seorang pria berinisial RP (36), tega mencabuli anak tirinya yang masih duduk di bangku SMP sebanyak enam kali.

Aksinya terbongkar setelah ayah kandung korban diberitahu oleh mantan mertuanya jika anaknya telah disetubuhi pelaku. Tak terima dengan kejadian itu, ayah kandung korban langsung melaporkannya ke polisi.

Dari dua kejadian perkosaan dan pencabulan tersebut, apa yang menyebabkan seseorang tidak dapat mengontrol libido atau nafsu seksualnya?

Baca juga: Perkosa Gadis 14 Tahun, Sopir dan Kernet Ajak Temannya untuk Menonton

Faktor pemicu

Seksolog sekaligus anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), dr Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) mengatakan, nafsu seksual merupakan dorongan seksual manusia yang dipengaruhi oleh hormonal, rangsangan seksual dan sejumlah faktor lainnya.

"Nafsu seksual atau libido seksual merupakan salah satu fungsi seksual dari manusia. Dalam istilah medis disebut dengan istilah fungsi dorongan seksual," ujar Haekal saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

"Dorongan seksual manusia dipengaruhi oleh hormonal (hormon seksual yaitu testosteron), rangsangan seksual yang diterima, kondisi psikis dan pengalaman seksual sebelumnya," lanjut dia.

Menurut Haekal, baik laki-laki dan perempuan memiliki tingkat dorongan seksual yang tidak jauh berbeda, namun terdapat perbedaan dalam hal merasakan dorongan seksual.

Haekal mengungkapkan, hormon testosteron memiliki peran penting untuk dorongan seksual laki-laki dan perempuan. Namun kadar hormon pada laki-laki biasanya lebih tinggi. 

Baca juga: Pria di Semarang Cabuli Anak Tiri, Terbongkar Setelah Ayah Kandung Korban Diberitahu Mantan Mertuanya

Sebab, peran hormon ini dalam pembentukan dan perkembangan fisik, psikis dan tanda seksual sekunder pada laki-laki.

Hal ini pula yang bisa menyebabkan seorang laki-laki lebih agresif dalam hal seksualitas dibandingkan perempuan.

Tetapi, faktor hormon bukan satu-satunya faktor utama yang menyebabkan dorongan seksual. Namun juga dapat dipengaruhi oleh rangsangan seksual yang diterima, pengalaman seksual sebelumnya bahkan sosio kultural suatu masyarakat.

"Misalnya perempuan timur kurang ekspresif dalam mengungkapkan seksualitasnya dibandingkan perempuan Barat," ujar Haekal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com