Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Virus Corona dari Rusia 'Sputnik V', Bagaimana Cara Kerjanya?

Kompas.com - 15/08/2020, 09:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Murashko menambahkan, batch pertama dari vaksin akan tersedia untuk tenaga medis dalam dua minggu ke depan.

Baca juga: Vietnam Pesan Vaksin Corona dari Rusia

Siapa saja yang melakukannya sejauh ini?

Mengutip, The Moscow Times, (13/8/2020), Kepala Gamaleya Alexander Gintsburg dan ilmuwan institut itu telah menyuntik diri mereka sendiri dengan vaksin.

Para ahli mengkritik langkah mereka sebagai cara yang tidak ortodoks dan terburu-buru untuk memulai uji coba manusia.

Kemudian, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriyev menyampaikan, ia dan keluarganya juga telah mengambil vaksin.

Salah satu anak Putin juga dikabarkan mengambil vaksin. Ia mengatakan, satu-satunya efek samping yang dialaminya adalah suhu tinggi 38 derajat celsius selama satu hari.

Selain itu, ratusan anggota elis politik dan bisns Rusia mungkin telah diinokulasi dengan vaksin eksperimental sejak awal April.

Beberapa peserta melaporkan mengalami demam dan nyeri otot setelah menerima suntikan, sementara seorang eksekutif puncak yang tidak disebutkan namanya mengatakan dia tidak memiliki efek samping.

Apakah vaksin ini aman?

Pihak pengembang mengatakan, vaksin itu termasuk aman untuk digunakan.

Sementara, Putin menilai vaksin Sputnik V cukup efektif dan memberikan kekebalan yang berkelanjutan berdasarkan tanggapan anaknya terhadap suntikan itu.

Para ilmuwan di Barat telah menyuarakan keprihatinan atas kecepatan pengembangan vaksin Rusia.

Mereka beranggapan bahwa para peneliti mungkin mengambil jalan pintas setelah mendapat tekanan dari pihak berwenang untuk mengirimkannya.

Meski begitu, ahli virologi Rusia juga telah memperingatkan bahwa vaksin itu bisa berbahaya bagi orang yang memiliki antibodi terhadap virus tersebut.

Selain itu, WHO juga pekan lalu mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman yang ditetapkan dan melalui semua tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin yang aman.

Diketahui, diberikannya cap persetujuan pada kandidat vaksin akan membutuhkan tinjauan keamanan yang ketat dari data uji coba.

Baca juga: Jokowi Ungkap Anggaran Kesehatan Rp 169,7 Triliun, Termasuk untuk Vaksin

Kapan akan tersedia untuk umum?

Sertifikat pendaftaran di situs web Kementerian Kesehatan Rusia mencatat bahwa vaksin tersebut akan memasuki sirkulasi sipil pada 1 Januari 2021.

Wakil Perdana Menteri Rusia sekaligus pihak yang bertanggung jawab atas masalah kesehatan, Tatyana Golikova mengungkapkan, para pejabat berharap vaksinasi tenaga medis dapat dimulai pada akhir Agustus atau awal September.

Sementara, Kepala RDIF Dmitriyev mengatakan kampanye vaksinasi massal akan dimulai di antara relawan di Rusia pada Oktober, sebulan setelah produksi industri diharapkan diluncurkan.

Sebab, sudah sebanyak 20 negara telah memesan lebih dari 1 miliar dosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com