"Mereka bukan bahan peledak atau radioaktif, dan tidak dilarang untuk mengelola atau menyimpannya," ujar perusahaan itu.
Pemerintah Irak telah memerintahkan peninjauan secepat mungkin terhadap bahan berbahaya di pelabuhan dan bandara.
Hasilnya, mereka menemukan amonium nitrat telah disimpan di Bandara Internasional Baghdad.
"Direktorat Teknik Militer Kementerian Pertahanan Irak dengan aman mengangkut bahan-bahan yang sangat berbahaya dari bagian kargo udara di Bandara Baghdad ke tujuan mereka, gudang Direktorat Teknik Militer," kata seorang pejabat militer dalam cuitan Twitter pada 9 Agustus 2020.
Baca juga: Sepekan Ledakan Lebanon, Apa Saja Fakta yang Diketahui Sejauh Ini?
Sebelum ledakan besar di Beirut terjadi, orang-orang di Newcastle, New South Wales telah meminta timbunan amonium nitrat di gudang yang berjarak 3 km dari pusat kota untuk dipindahkan atau dikurangi.
Tapi, Orica, sebuah perusahaan yang memasok bahan peledak ke industri pertambangan mengatakan bahwa bahan peledak tersebut disimpan dengan aman di tempat yang tahan api dan dibangun secara eksklusif dari bahan yang tidak mudah terbakar.
Sementara, pengawas keselamatan tempat kerja Australia Selatan, SafeWork SA, menuturkan bahwa amonium nitrat disimpan di 170 lokasi yang diatur dan dipantau ketat di seluruh wilayah tersebut.
Investigasi telah diluncurkan ke lokasi penyimpanan amonium nitrat di pelabuhan besar di Lincolnshire, Immingham, dan tempat lain di wilayah Humber.
Associated British Ports (ABP), yang menjalankan situs tersebut, mengatakan bahwa pelabuhan Inggris harus mengikuti peraturan ketat dan memastikan zat tersebut disimpan dan ditangani dengan aman.
Sementara itu, sebuah perusahaan yang berbasis di pelabuhan Portsmouth, Portico, telah menarik aplikasi untuk menyimpan amonium nitrat dan mengatakan zat tersebut tidak akan melewati lokasi penyimpanan.
Meski pengumuman itu datang tak lama setelah ledakan di Beirut, perusahaan menyampaikan bahwa ini hanya untuk alasan bisnis.
Ketua Asosiasi Koordinasi Penanganan Kargo Internasional Richard Brough menuturkan, amonium nitrat diatur karena merupakan zat berbahaya yang terdaftar.
"Dengan sendirinya, itu adalah zat yang relatif aman. Tapi yang menjadi masalah adalah saat terkontaminasi misalnya dengan minyak," ujar dia.
Baca juga: Perusahaan BUMN Ini Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA dan SMK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.