Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Ekspektasi Tinggi pada Vaksin Virus Corona, Kenapa?

Kompas.com - 09/08/2020, 16:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pada tahap ini, molekul akan menempel pada virus dan menghentikannya masuk sel manusia.

Kemudian, sel T yang berfungsi dalam respons imun tubuh akan membantu pertahanan jangka panjang.

Baca juga: Uji Vaksin Corona Fase 1 Novavax Tunjukkan Hasil Baik, hingga Harapan Vaksin Tersedia pada 2021

Secara teori, vaksin yang efektif mampu untuk melawan virus. Akan tetapi, sampai uji coba fase III selesai, para ahli mengatakan, tak ada yang tahu bagaimana virus itu akan efektif.

“Kami tidak benar-benar tahu apakah vaksin akan mengendalikan patogen tertentu sampai kami menuju percobaan fase 3. Anda dapat menggunakan alat imunologi untuk membantu mengukur dan memantau. Jadi, jika Anda berhasil atau jika Anda gagal, Anda dapat mengatakan parameter ini berguna atau tidak berguna. Tetapi itu tidak bisa disimpulkan sebelum uji coba khasiat,” kata ahli vaksinasi Lu Shan, seorang profesor di Massachusetts.

Vaksin yang nantinya berhasil melewati uji coba fase III dan sampai pada tahap evaluasi oleh regulator harus bersiap untuk berbagai kemungkinan hasil.

“Kemanjuran vaksin adalah spektrum angka. Pertanyaannya adalah, apakah Anda senang dengan 30 persen kemanjuran vaksin atau apakah Anda hanya senang jika 90 persen? Apakah Anda mencoba mencegah kasus yang parah, perkembangan penyakit, atau Anda mencoba mencegah infeksi ringan?” kata Lu.

John Donnelly, Kepala Vaccinology Consulting, mengatakan, perlindungan vaksin dalam tahap awalan tetap membutuhkan tindakan perlindungan kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, upaya perlindungan virus yang selama ini diterapkan masih harus dilanjutkan selama beberapa periode waktu hingga ada perkembangan vaksin lebih lanjut.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Berapa lama jangka waktu kekebalan vaksin?

Pertanyaan lain terkait tentang efektivitas vaksin adalah berapa lama kekebalan yang diberikan vaksin mampu bertahan.

Penelitian mencatat, antibodi penetral pada seseorang yang telah pulih dari virus, akan berkurang signifikan setelah beberapa bulan.

Akan tetapi, belum diketahui bagaimana mekanisme kekebalan setelah terinfeksi Covid-19.

Sejauh ini, virus corona jenis lain pada manusia dikenali sebagai flu biasa.

Seseorang bisa tertular kembali meski sebelumnya pernah terinfeksi. Fenomena serupa juga tengah dikhawatiran akan terjadi pada virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Ilmuwan mengatakan, ada kemungkinan seperti beberapa vaksin lain, manusia memerlukan suntikan penguat setelah beberapa waktu untuk mempertahankan kekebalan.

Akan tetapi, menurut ahli, bahkan jika periode kekebalan berlaku singkat, vaksin masih bisa berguna

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com