Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Vaksin Corona Fase 1 Novavax Tunjukkan Hasil Baik, hingga Harapan Vaksin Tersedia pada 2021

Kompas.com - 06/08/2020, 13:40 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan Amerika Serikat, Novavax, Inc telah merilis hasil penelitian yang menunjukkan vaksin corona virus yang tengah dikaji aman dan memunculkan respons kekebalan, pada Selasa (4/8/2020).

Data pengujian fase 1 menunjukkan, dari 131 sukarelawan yang diberikan dua dosis vaksin , mereka mengembangkan antibodi penetral pada tingkat yang rata-rata lebih dari empat kali lebih tinggi dibandingkan antibodi yang dikembangkan oleh orang yang telah pulih dari Covid-19.

Antibodi ini menjadi penawar melawan virus yang menyebabkan Covid-19.

"Itu bagus. Itu sangat menggembirakan," kata Presiden Novavax, Dr. Gregory Glenn seperti dilansir dari CNN, 5 Agustus 2020.

Vaksin juga menginduksi respons dari sel-T, sejenis sel kekebalan. Menurut analisis, hal tersebut terlihat pada 16 sukarelawan yang dipilih secara acak.

Laporan tersebut telah diserahkan ke jurnal medis, tetapi belum ditinjau oleh para ilmuwan di luar Novavax.

Mereka yang menjalani uji dalam penelitian ini menerima satu atau dua dosis vaksin dengan berbagai dosis.

Baca juga: AS Lipat Gandakan Anggaran untuk Vaksin Covid-19 Produksi Moderna

Beberapa partisipan juga mendapat ajuvan, yaitu komponen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mereka yang menerima dua dosis dengan ajuvan memiliki respons imun terbaik.

Dari 106 subjek penelitian yang menerima vaksin, lima mengembangkan efek samping yang parah, termasuk nyeri otot, mual dan nyeri sendi, dan satu subjek penelitian mengalami demam ringan. Efek samping berlangsung rata-rata dua hari atau kurang dari dua hari.

Sementara itu, 25 relawan mendapat suntikan plasebo, tiga di antaranya menunjukkan efek samping.

Novavax juga merilis data uji terhadap hewan. Dalam studi tersebut, 12 monyet menerima dua dosis vaksin dan kemudian terkena virus yang menyebabkan Covid-19.

Sebanyak 11 dari 12 monyet tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi pada hidung atau paru-paru mereka.

Sementara, satu monyet, yang menerima dosis rendah vaksin, menunjukkan tanda-tanda infeksi di paru-paru, tetapi semua tanda-tanda infeksi hilang dua hari kemudian.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Tahun Ini, Apa yang Bisa Dilakukan?

Dua perusahaan AS lainnya, Moderna dan Pfizer, juga merilis data fase 1 yang menggembirakan.

Pekan lalu, kedua perusahaan itu memulai uji coba tahap 3 dengan masing-masing 30.000 sukarelawan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com