Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sarah Fares, Paramedis Korban Ledakan Lebanon yang Menjadi Simbol Kesedihan

Kompas.com - 09/08/2020, 12:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Gambar terakhir yang dilihat oleh Karaan adalah sepatu Fares yang terhempas di trotoar saat ia mencari perlindungan.

Ledakan dahsyat pun kemudian mengguncang Beirut.

Baca juga: Simak, Berikut Aturan Baru Pemecatan PNS

Rasa marah dan putus asa

Dilatih sebagai perawat, Fares memutuskan untuk menjadi pegawai negeri pada 2018. Menurut keterangan kerabatnya, ia mendambakan pekerjaan yang tetap dan manfaat sosial dari karier di pemerintahan.

Sebab, ia ingin memperbaiki nasib keluarganya yang berjuang keras memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ayah Fares merupakan seorang tukang las alumunium, sementara ibunya seorang guru sekolah.

Fares dibesarkan di Kota al-Qaidah, Lebanon utara yang berbatasan dengan Suriah. Pada 2016, desa itu menjadi korban serangan ISIS dan menewaskan lima orang warganya dan melukai puluhan lainnya.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?

Sepupu Fares yang terbangun oleh serangan itu dan bergegas keluar untuk membantu tetangganya, termasuk dari salah satu korban meninggal dalam serangan itu.

Setelah Fares dimakamkan, warga al-Qaidah merasa marah dan putus asa. Mereka telah kehilangan dan mendedikasikan banyak hal untuk negara yang hampir tak berfungsi.

"Fares adalah simbol bagi kaum muda kita bahwa ada orang yang berkomitmen pada bangsa, tapi kehilangan segalanya," kata Bachir Mattar, Wali Kota al-Qaidah.

"Orang-orang sudah muak. Kami bangga dengan pengorbanan Fares, tetapi kami juga sama terganggunya. Mengapa? Untuk apa semua itu? Untuk sistem yang tak berfungsi dan tak tahu bagaimana memecahkan satu masalah," sambungnya.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Bagaimana Amonium Nitrat Sampai ke Pelabuhan Beirut?

Beberapa bulan sebelum meninggal, Fares sempat menabung untuk mempersiapkan rumah dan gaun pengantinnya.

Namun, seperti warga Lebanon lainnya, ia menyaksikan tabungannya menguap dalam semalam karena jatuhnya mata uang negara. Tahun ini, mata uang Lebanon kehilangan 80 persen nilainya.

"Fares adalah orang yang paling penuh kasih yang pernah saya kenal. Ia baik hati dan perhatian serta selalu menjaga orang tua dan saudara perempuannya," kata sepepu Fares, Theresa Khoury.

"Mimpinya adalah menikahi orang yang dicintainya dan menghabiskan sisa hidupnya bersamanya," sambungnya.

Baca juga: Ledakan Lebanon dan Fakta-fakta soal Amonium Nitrat...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Amonium Nitrat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com