Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Haji 2020: Belum Ada Laporan Jemaah Haji yang Terinfeksi Corona

Kompas.com - 31/07/2020, 15:04 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber Arab News

KOMPAS.com - Juru Bicara Menteri Kesehatan Arab Saudi Mohammed Al-Abd Al-Ali mengatakan hingga Jumat (31/7/2020) belum ditemukan masalah kesehatan yang dialami jemaah selama pelaksanaan ibadah haji 2020.

"Sangat melegakan...sejauh ini belum ada laporan terkait kasus virus corona atau masalah kesehatan lain yang bisa memengaruhi kesehatan banyak orang," kata Al-Ali saat briefing harian ibadah Haji di Makkah, dilansir Arab News, Jumat (31/7/2020)

Al-Ali juga menyatakan bahwa layanan kesehatan yang ada sudah dipersiapkan sebaik mungkin dan selalu siaga terhadap kemungkinan munculnya masalah kesehatan.

Sarana kesehatan

Pihaknya merinci ada 1.456 kamar rumah sakit tersedia, termasuk 272 kamar ICU, 331 ruang isolasi, dan lebih dari 200 kamar layanan gawat darurat sebagai persiapan. 

Al-Ali mengatakan, tim medis lapangan bekerja ekstra keras sejak Kamis (30/7/2020) ketika jemaah haji melakukan prosesi pendakian Gunung Arafah dan bergerak menuju Muzdalifah.

Selain menyediakan perawatan kesehatan yang dibutuhkan, tim medis juga mendukung langkah-langkah pencegahan yang telah diterapkan guna mencegah penyebaran virus corona.

Sementara itu, Lt. Col. Talal Al-Shalhoub, juru bicara keamanan untuk Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa jemaah telah diantar dengan selamat menuju Gunung Arafah untuk melakukan ritual ibadah haji, dan kemudian menuju Muzdalifah.

Ia menambahkan, petugas keamanan terus mengawasi jamaah guna memastikan social distancing dan serangkaian protokol kesehatan lainnya dipatuhi oleh jemaah. Mereka juga mencegah orang-orang tanpa izin untuk memasuki Tanah Suci.

Baca juga: Update Haji 2020: Jemaah Haji Lakukan Lempar Jumrah, Dilanjutkan Tawaf Ifadah

Lempar jumrah

Seperti diberitakan Kompas.com, ibadah haji 2020 telah memasuki hari ketiga hari ini, Jumat (31/7/2020), yaitu bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1441 H.

Hari ini, ada sejumlah agenda yang dilakukan oleh para jemaah haji 2020, di antaranya adalah melempar jumrah dan tawaf ifadah. Lempar jumrah dilakukan di Mina. 

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan haji tahun ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Jemaah haji yang pada tahun biasanya mencapai 2,5 juta orang, tahun ini dibatasi hanya 1.000 saja.

Sebab penyelenggaraan haji tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung di dunia. Oleh karena itu, selain jumlah peserta yang terbatas, terdapat sejumlah protokol yang harus ditaati oleh para jemaah haji ini.

Penerapan social distancing tetap dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran virus corona. Dalam lempar jumrah Aqabah, jumlah kerikil yang dilemparkan ada tujuh buah.

Kerikil steril

Adapun kerikil yang digunakan ini telah disterilkan dan dibungkus rapat saat diberikan kepada jemaah di Muzdalifah pada Kamis (30/7) malam.

Sementara itu, lempar jumrah pada 1 dan 2 Agustus akan menggunakan masing-masing 21 kerikil. Para jemaah haji kemudian melanjutkan tahapan ibadah haji dengan melakukan tawaf ifadah.

Dalam prosesinya, juga akan diterapkan protokol yang sama dengan saat tawaf Qudum atau tawaf kedatangan di hari pertama haji.

Saat tawaf, para jemaah mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran dan menjaga jarak fisik (physical distancing).

Baca juga: Update Haji 2020: Jemaah Terapkan Social Distancing Saat Tawaf di Masjidil Haram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com